Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sinyal PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, menguat seiring kencangnya wacana pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo sebelum pelantikan. Apa kata sekjen PDIP dan sekjen Gerindra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey mengatakan kemungkinan persamuhan itu akan berlangsung di antara 12 dan 15 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Gubernur Sulawesi Utara ini belum bisa memastikan apakah PDIP akan mendapatkan posisi menteri di Kabinet Prabowo. Olly juga mengatakan akan memberi tahu nanti soal tempat pertemuan Prabowo dan Megawati. “Pada prinsipnya kan kami, Ibu udah ngomong kami mendukung Pemerintahan Prabowo,” katanya ketika dihubungi oleh Tempo pada Ahad, 6 Oktober 2024.
Laporan Majalah Tempo ‘Sekuat Tenaga Mengamankan Fufufafa’ yang terbit pada 6 Oktober 2024, mewartakan Jokowi menyampaikan pandangan supaya PDIP sebaiknya berada di luar pemerintahan Prabowo. Saran itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka pada Sabtu, 21 September 2024.
Setelah bertemu dengan SBY di Istana Merdeka, Jokowi mengatakan bahwa penentuan PDIP masuk kabinet merupakan hak Prabowo. “Untuk kemajuan negara,” kata Jokowi kepada awak media di Nusa Tenggara Timur, pada 2 Oktober 2024, soal potensi persamuhan Megawati dan Prabowo. Ia menilai pertemuan itu merupakan perjumpaan tokoh Bangsa.
Sekjen Gerindra soal jatah menteri dari PDIP: Insya allah ada
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah menyusun nomenklatur kabinet. Ketika ditanya apakah akan ada menteri dari kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Muzani tak menjawab terang-terangan.
"Tunggu, Insyaallah ada," ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 9 Oktober 2024.
Kembali ke nomenklatur kabinet, Muzani mengatakan, belum tahu kapan nomenklatur kabinet Prabowo-Gibran akan diumumkan. Dia hanya meminta untuk menunggu waktunya.
"Saya tidak tahu, tunggu lah. Pokoknya, 20 (Oktober) dilantik, mungkin 21 akan diumumkan," kata Sekjen Gerindra.
Muzani juga mengungkapkan bahwa beberapa sosok sudah mulai dipanggil oleh Prabowo. Namun, Muzani memastikan namanya tak masuk dalam kabinet Prabowo mendatang.
"Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil, tapi gak termasuk gua ya," kata Muzani.
Selain itu, Muzani mengungkapkan, ada Menteri dari Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan duduk kembali di kabinet Prabowo-Gibran. Namun, dia kembali enggan membocorkan nama sosok tersebut.
"Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo udah ngomong nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan dipakai untuk membantu beliau," ujar dia.
Sekjen PDIP: Megawati dan PDIP memiliki tujuan membangun bangsa bersama pihak Prabowo
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut Megawati dan PDIP memiliki semangat persahabatan dengan tujuan membangun bangsa bersama pihak Prabowo.
“Kami bangun semangat persahabatan bagi kemajuan negeri. Persoalan pangan, deflasi, penurunan daya beli kelas menengah perlu diperhatikan dan kami harapkan jadi concern kabinet Pak Prabowo,” ujarnya.
Hasto memastikan wacana pertemuan antara Megawati dan Prabowo merupakan hal yang baik. Dia menyebutkan kerja sama di antara keduanya sudah terjalin sejak lama, terutama Megawati pernah menjadi calon presiden yang berpasangan dengan Prabowo pada pemilihan presiden atau Pilpres 2009.
“Pertemuan itu hal yang sangat baik, karena tidak ada persoalan Bu Mega dan Pak Prabowo. Bahkan di kerja sama Pilpres 2009, ada kesesuaian platform partai soal tani, daulat ekonomi, dan kedaulatan energi. Sehingga, untuk kepentingan bangsa dan negara, semua harus bekerja sama,” tuturnya.
Di sisi lain, Hasto meyakini demokrasi tetap memerlukan penyeimbang dan PDIP pun memerlukan kritik. Namun, kata dia, PDIP akan mengedepankan kepentingan bangsa.
Mengenai kapan pertemuan antara Megawati dan Prabowo akan terlaksana, Hasto mengatakan komunikasi politik secara intens sedang dilakukan. “Partai sedang langkah konsolidasi. Yang jelas ada koneksitas psikologis, koneksitas secara historis,” ujarnya.
HATTA MUARABAGJA | DANIEL A. FAJRI | ANNISA FEBIOLA
Pilihan editor: Tanggapi Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR PDIP Kritik Keras, PKS dan PKB Melunak?