Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Tumbang Sebelum Perang

Ketua Umum PSSI inkumben Mochamad Iriawan urung mencalonkan diri dalam kongres luar biasa. Lobi kandidat lain?

12 Februari 2023 | 00.00 WIB

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan salam hormat dalam pembukaan Kongres Biasa PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, 15 Januari 2022. Tempo/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan salam hormat dalam pembukaan Kongres Biasa PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, 15 Januari 2022. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Mochamad Iriawan mundur dari bursa Ketua Umum PSSI.

  • Ia sering bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali.

  • Siapa yang melobi Iriawan agar tak mencalonkan diri kembali?

DIGADANG-gadang maju lagi dalam Kongres Luar Biasa PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), Mochamad Iriawan tak mendaftar sebagai calon ketua umum. Dia mengklaim sudah cukup memberikan tenaga, waktu, dan dukungan finansial selama empat tahun menjadi Ketua Umum PSSI. “Keputusan itu hasil salat istikharah,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 10 Februari lalu.

Mochamad Iriawan sebenarnya sempat berancang-ancang kembali mendaftar sebagai ketua umum. Pada awal Desember 2022, dia mengatakan bahwa para pemegang suara dalam kongres mengetahui kinerjanya selama memimpin PSSI. Iriawan menyebutkan akan mengikuti dinamika dan tak mematok target tertentu saat Kongres Luar Biasa PSSI.

Saat itu kursi Iriawan sedang digoyang karena tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 135 suporter. Pemerintah kemudian membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta. Salah satu rekomendasi tim tersebut adalah meminta Iriawan dan semua anggota Komite Eksekutif mundur.

Iriawan disebut mengantongi dukungan dari klub. Salah satunya kesebelasan yang berlaga di Liga 2. Para pengurus klub Liga 2 pernah menggelar pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, pada 14 Desember 2022. Mereka kemudian membuat surat kesepakatan bersama. Namun, seusai rapat, beredar dua versi warkat yang sama-sama diteken perwakilan klub.

Baca: Manuver Mochamad Iriawan Mempertahankan Kursi Ketua Umum PSSI

Surat versi pertama berisi keberatan klub untuk melanjutkan kompetisi. Dalam layang versi kedua yang dilengkapi dengan logo Liga 2, ada poin yang menerangkan dukungan pemilik klub kepada Iriawan untuk membangun tim nasional dan menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada Mei-Juni 2023.

Tanda tangan Chief Executive Officer Deltras FC Amir Burhanuddin tertera dalam dua versi surat itu. Amir mengaku bahwa para koleganya di Liga 2 hanya menyinggung tentang jalannya kompetisi dan tak membahas dukungan kepada Iriawan. “Saya tidak tahu siapa yang membuat surat yang memuat poin dukungan,” katanya.

Amir mengirimkan tautan ke situs Liga Indonesia Baru (LIB) yang memuat penjelasan tentang beragam versi surat dari klub Liga 2. Dalam laman itu, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus menyebutkan ada beberapa versi surat yang diserahkan ke LIB.

Keputusan Iriawan tak maju lagi sebagai Ketua Umum PSSI ditengarai karena ada lobi. Narasumber yang mengetahui bursa pencalonan Ketua Umum PSSI bercerita, Iriawan sempat bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada akhir tahun lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus