Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.

22 Oktober 2023 | 13.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad yang tergabung dalam komunitas Ocean Young Guards. Dokumentasi: Unpad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ekosistem laut Indonesia saat ini terancam akibat degradasi dan krisis iklim. Ancaman ini perlu disadari oleh masyarakat Indonesia, salah satunya oleh kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa. Menyadari bahwa pelestarian ekosistem laut memerlukan peran aktif generasi muda, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komunitas ini bertujuan mewadahi pemuda dalam aksi konservasi laut dan mitigasi perubahan iklim sekaligus mengajak generasi muda dalam meningkatkan kepedulian terhadap degradasi ekosistem dan ancaman akibat perubahan iklim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komunitas ini digagas oleh dua mahasiswa FPIK Unpad, yaitu Aidin Fitrah Bachtiar dan Rahmatryani Aprilia. Ide OYG berhasil memenangkan kompetisi proposal proyek sosial bidang lingkungan ICN Conference 2021 di Universitas Prasetya Mulya pada 2021.

“Ocean Young Guards juga hadir karena didasari kecintaan dari para mahasiswa anggota terhadap laut,” tutur Aidin Fitrah Bachtiar yang juga CEO Ocean Young Guards dilansir dari situs Unpad pada Ahad, 22 Oktober 2023.

Dalam perjalanannya, komunitas ini dibina langsung oleh Dosen Prodi Ilmu Kelautan FPIK Unpad Santi Rukminita Anggraeni. Saat ini, komunitas beranggotakan 17 pengurus dan 40 team leader yang akan turun tatkala ada proyek yang dilakukan.

Lebih lanjut Aidin mengatakan, Ocean Young Guards berfokus pada upaya konservasi ekosistem laut melalui edukasi. Sasaran edukasi yang dilakukan adalah kepada generasi alpha dan generasi Z yang tinggal di kawasan pesisir.

Dua generasi ini dinilai menjadi sosok representatif yang akan menjadi garda terdepan dalam menjaga ekosistem laut Indonesia di masa depan. Selain itu, dengan melakukan edukasi sejak dini, diharapkan akan terwujud karakter konservasionis sejak dini.

“Edukasi diberikan berupa pengajaran mengenai konservasi mangrove, lamun dan terumbu karang dan juga megedukasi mengenai dampak krisis iklim. Untuk gen Z sendiri diwadahi untuk berkontribusi langsung untuk aksi di lapangan untuk meningkatkan awareness terhadap laut,” tutur mahasiswa Ilmu Kelautan Unpad tersebut.

Lebih lanjut Aidin mengatakan, aksi pertama Ocean Young Guards digelar di kawasan pesisir pantai Mundu, Kabupaten Cirebon, 18 – 19 Januari 2022. Kegiatan digelar untuk mendorong generasi muda, khususnya di kawasan pesisir pantai, memiliki karakter konservasionis. Ada tiga agenda utama dari kegiatan yang dilakukan di pantai Mundu, yaitu “Perangi Jejak Karbon (Pajak)”, “Jaga Laut dari Sampah (Jalapah)”, dan “My Own Mangrove”.

Kegiatan diikuti para siswa SDN 3 Mundu Pesisir. Selain itu, anggota Ocean Young Guards juga pernah berpartisipasi dalam program Pemimpin Muda untuk Iklim yang dilakukan Teens Go Green Indonesia. Program Pemimpin Muda untuk Iklim digelar untuk dapat menyebarkan semangat cinta lingkungan sekaligus menjalin kolaborasi dengan komunitas-komunitas lingkungan yang ada di Indonesia.

Aidin berharap, Ocean Young Guards dapat  mengajak generasi muda untuk peduli dan berkontribusi langsung dalam pelestarian ekosistem laut, minimalnya dengan mengurangi jejak karbon melalui penanaman mangrove.

“Kami juga yakin bahwa tugas menjaga iklim bukan hanya komunitas lingkungan saja, melainkan tugas semua orang, agar hijaunya alam di masa kini masih dapat dinikmati oleh anak cucu nanti,” katanya. 

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus