Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mengintip Persiapan Kubu Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019

Dua kubu capres terus mematangkan koalisi untuk pendaftaran capres yang akan berakhir 10 Agustus 2018. Begini persiapan di kubu Jokowi dan Prabowo.

7 Agustus 2018 | 06.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sigi Sebut Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hanya tinggal tiga hari menjelang penutupan pendaftaran calon presiden, baik kubu Joko Widodo atau Jokowi maupun Prabowo Subianto masih belum mengumumkan siapa calon wakil presidennya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski demikian, koalisi partai pendukung Jokowi terus memantapkan langkah untuk menyiapkan visi misi di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Seperti yang dilakukan pada Senin 6 Agustus 2018 malam, para Sekjen partai koalisi Jokowi berkumpul untuk menyiapkan visi misi mereka di Pilpres 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walau belum ada deklarasi resmi atau hitam di atas putih menyangkut dukungan sembilan partai politik kepada Jokowi, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan semua partai sudah memegang komitmen dan saling percaya. "Jadi tidak perlu hitam di atas putih, karena kita saling percaya. Kita sudah solid semua," kata Johnny Senin, 6 Agustus 2018.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang selama ini masih diragukan karena belum ada kepastian calon wakil presiden dari Jokowi,i mengatakan pasti akan mendukung presiden inkumben tersebut. "Ya fix," kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding.

Sebelumnya PKB masih ngotot mengajukan Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres Jokowi karena telah diberikan mandat oleh ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, sempat ada isu beredar bahwa PKB akan menarik dukungan jika Jokowi tidak memilih pria yang akrab disapa Cak Imin itu menjadi cawapres-nya.

Karding membantah hal tersebut. "Itu kan usulan, aspirasi, dan mandat. Jadi kita tunggu saja sikap Pak Presiden, lalu kita komunikasikan lagi kepada para ulama," ujar Karding.

Masih Rapuh di Kubu Prabowo?

Jika di kubu Jokowi koalisi dipastikan solid, lain halnya dengan kubu Prabowo. Kubu penantang Jokowi yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat, itu masih rapuh.

Tiga partai masih berebut meminta calon wakil presiden Prabowo dari kader mereka masing-masing. Partai Demokrat seperti diketahui menyorongkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, sedangkan PKS keukeuh ingin Salim Segaf Al Jufri sebagai pendamping Prabowo sesuai dengan ijtima ulama GNPF.

Adapun PAN bergeming dengan tuntutan Ketua Umum Zulkifli Hasan sebagai calon wakil presiden Prabowo. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, partainya bisa mengevaluasi dukungan jika Prabowo Subianto memilih AHY ataupun Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri sebagai cawapres.

"Kalau Bang Zulkifli Hasan tidak dipilih, kami meminta Pak Prabowo tidak mengambil cawapres dari unsur parpol. Baik itu Demokrat atau PKS. Kami pasti menolak AHY atau Salim Segaf," ujar Yandri saat dihubungi Tempo pada Senin, 6 Agustus 2018.

Keputusan PAN akan berlabuh di koalisi mana masih akan ditentukan dalam rapat kerja nasional partai itu yang akan berlangsung pada 8 Agustus 2018 di Jakarta.

PKS pun belum sepenuh hati berada di koalisi Prabowo. Mereka masih menunggu siapa cawapres Prabowo. Menurut Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyuddin jika Prabowo memutuskan calon wakil presidennya dari kader PKS maka keputusan soal koalisi akan disahkan dalam sidang majelis syuro PKS.

Meski belum ada keputusan siapa yang akan mendampingi Prabowo di Pilpres 2019, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik memastikan mereka akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum pada 10 Agustus 2018. "Ya insya Allah Jumat 10 Agustus," kata dia.

Taufik yakin Prabowo Subianto sudah pasti maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019.

"Sudah seribu persen deh Pak Prabowo maju sebagai calon presiden," kata Taufik saat ditemui di depan rumah Prabowo Subianto, Senin, 6 Agustus 2018.

DEWI NURITA | MUHAMMAD HENDARTYO

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus