PAMIT baik-baik ke istrinya, Dato' Mazlan Idris, anggota DPRD Batutalam, Raub, Pahang, ternyata tidak pernah pulang ke rumahnya. Sempat dikira pergi umrah ke Tanah Suci, ternyata ia tewas secara amat tragis. Usut punya usut, polisi kemudian meringkus pelaku yang dicurigai membantai korban, yaitu Mona Fandey, seorang bomoh alias dukun. Semula Mona, yang nama asalnya Maznah Ismail, disebut-sebut berasal dari Indonesia, tapi belakangan diketahui dari Negara Bagian Perlis, di Malaysia juga. Wanita berusia 37 tahun itu merantau ke Kuala Lumpur bersama suami yang juga dukun, Affendi Abdul Rahman, 36 tahun. Ia pernah berkerja sebagai penyanyi di klab malam. Pasangan dukun ini diwasangkai, sebab dengan merekalah ter- akhir kali Dato' Mazlan pernah bepergian. Mereka menemui Mazlan di kantor UMNO cabang Raub, Pahang, awal Juli silam. Kemudian mereka keluar dengan mobil masing-masing. Sejak malam itu Mazlan yang mengabari istrinya akan pulang agak larut raib sama sekali. Mona dan suaminya dicokok polisi di Kuala Lumpur. Berdasarkan info mereka, polisi mendatangi sebuah rumah yang setengah siap, 45 km dari Raub. Ketika lantainya dibongkar, polisi menemukan 18 potong tulang dan daging yang dapat dipastikan adalah jasad Dato' Mazlan. Sebab, tak jauh dari situ juga ditemukan handphone milik korban. Juga perabot yang diperkirakan untuk menghabisi korban, berupa sepucuk pistol kaliber 38, sebilah kapak dan kelewang. Kembali ke Mona. Ia pernah menjalani bedah plastik di Jepang, dan mengaku bisa mengobati AIDS. Ia juga mengaku punya resep tradisional untuk awet muda. Pernah mengajar silat, dan jadi penyanyi serta membuka usaha rekaman. Namun, semua kerja yang dilakukannya itu belum menjanjikan kemewahan. Itu sebabnya, konon, wanita yang suka gonta-ganti suami ini menyulap dirinya menjadi dukun. Tidak jelas radio dengkul mana yang mulai menabur dongeng akan kesaktiannya, tapi cepat tersiar bahwa Mona punya jalan pintas bagi mereka yang kepingin kaya. Entah dari mana uang itu bakal disodok. Tapi untuk bisa sampai panen uang, si peminat harus menyediakan umpan sebagai syarat. Umpannya, uang juga. Belum terungkap apakah Mazlan berkongsi dengan pasangan MonaAffendi dalam akal-akalan menambang uang ini. Cuma, sebulan sebelum meninggal, korban telah mengeluarkan uang dari rekeningnya di Bank Oriental Berhad Kualalumpur. Jumlahnya 315.000 ringgit Malaysia, melalui tiga lembar cek. Mungkinkah uang itu untuk dijadikan umpan, inilah yang kini diusut polisi seperti dilaporkan Ahmad Latief dari TEMPO. Tentang bagaimana pasangan dukun itu bisa memukau Mazlan, sejauh ini urusannya masih gelap. Sebab, wakil rakyat yang lulus MBA dari Northern Illinois, Amerika Serikat, dan memegang banyak pos basah itu dikenal sebagai seorang yang rasional. Itu yang mengherankan kalangan dekatnya, korban kok mau-maunya main dukun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini