Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANYUWANGI
Bosowa Bangun Terminal LPG
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat meletakkan batu pertama menandai dimulainya pembangunan terminal gas alam cair (LPG) di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Rabu pekan lalu. Terminal senilai Rp 850 miliar itu dibangun PT Misi Mulia Petronusa, anak perusahaan kelompok usaha Bosowa.
Terminal LPG berkapasitas 10 ribu metrik ton itu diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan LPG di wilayah Jawa Timur bagian timur hingga Bali. Terminal dibangun di atas lahan 9,5 hektare dan akan beroperasi pada 2016. "Industri ini diharapkan bisa membantu Pertamina mendistribusikan LPG di Indonesia kawasan timur," kata Hidayat.
Kebutuhan LPG meningkat 23 persen setiap tahun. Pada awal konversi dari minyak tanah ke gas pada 2007, pasokan LPG hanya 22 persen. Namun, pada 2012, kebutuhan LPG untuk rumah tangga mencapai 79 persen. Selain rumah tangga, industri makanan dan minuman beralih menggunakan gas. "Pasokan ke kawasan Indonesia timur masih kurang," ujarnya.
Menurut CEO Bosowa Corporindo Erwin Aksa, terminal LPG di Banyuwangi ini merupakan yang kedua yang dibangun Bosowa. Terminal pertama dibangun di Makassar pada Desember 2013. Kapasitasnya 10 ribu metrik ton.
Banyuwangi dipilih karena sudah 12 tahun Bosowa menempatkan bisnisnya di ujung timur Pulau Jawa itu. Pada 2013, Bosowa membangun pabrik semen yang akan beroperasi pada pertengahan 2014 dengan nilai investasi Rp 800 miliar. Lokasi pabrik semen ini berdampingan dengan terminal LPG.
Ika Ningtyas
SURABAYA
Densus 88 Cokok Terduga Teroris
Detasemen Khusus 88 Antiteror mencokok terduga teroris, Isnaini Ramdhoni dan Abdul Majid, di sebuah pompa bensin di Kedung Cowek, Surabaya, Senin malam pekan lalu. Tim antiteror ini menggerebek rumah Majid di Jalan Tanah Merah Sayur I, Kenjeran, Surabaya, menyusul penangkapan itu. Dari rumah penjual telur puyuh dan roti itu, polisi menyita bom yang sudah dirangkai dan siap diledakkan.
Juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan dua terduga teroris itu berencana meledakkan bom di dua pos polisi di Keputih Kenjeran dan pos polisi di Jalan Jakarta, Tanjung Perak. "Empat tempat hiburan juga menjadi target mereka," kata Awi, Selasa pekan lalu. Keempat tempat hiburan tersebut adalah Dolly, Dollar di THR, Galaxy di Jalan Pandegiling, serta Colour di Jalan Sumatera. Mereka disebutkan juga akan menusuk polisi lalu lintas yang sedang bertugas di jalan.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan Densus 88 juga menggeledah dua rumah Isnaini di Probolinggo pada Rabu pekan lalu. Rumah yang digeledah ini berada di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, dan di Jalan Pahlawan, Gang Kemiri 51, yang merupakan rumah orang tua Isnaini.
Dalam penggeledahan itu, menurut Unggung, tim menyita benda-benda yang serupa dengan yang ditemukan di rumah Majid. "Ada kemungkinan isinya sama dengan yang ditemukan sebelumnya, yakni bom berdaya ledak rendah," katanya.
David Priyasidharta, M. Syarrafah
SURABAYA
Konservasi KBS untuk Pemerintah Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya mendapat izin konservasi mengelola Kebun Binatang Surabaya. Keputusan itu diambil dalam rapat antara Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kantor Menteri Kehutanan, Jakarta, Selasa pekan lalu. "Izin definitif akan kami serahkan ke Wali Kota dalam pekan ini (pekan lalu), sehingga Wali Kota berwenang penuh mengelola Kebun Binatang Surabaya," kata Zulkifli seusai rapat.
Hasil rapat berikut sejumlah solusi konflik KBS itu dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Presiden memerintahkan harus ada solusi agar tidak terulang kejadian seperti ini," kata Zulkifli.
Agar konflik tak terjadi lagi, akan dilakukan rotasi atau penyegaran pengelola kebun binatang. Pengelolaan akan diserahkan ke badan usaha milik daerah lainnya yang tak terlibat konflik. Dengan begitu diharapkan pengelola bisa berfokus pada kesejahteraan satwa dan kebun binatang.
Universitas Airlangga digandeng untuk mengaudit kandang dan menata sumber daya manusia. "Sehari-harinya akan dibantu Unair," kata Risma.
Prihandoko, Dewi Suci Rahayu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo