Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Dalam kegiatan berbahasa, pilihan kata yang tepat menjadi kunci agar pesan yang disampaikan mudah dipahami. Pemilihan kata inilah yang disebut dengan diksi. Diksi tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memperjelas makna, tetapi juga mencerminkan karakter dan gaya bahasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pelajaran bahasa Indonesia, pemahaman tentang diksi sangat penting, terutama dalam menulis atau berbicara. Sebab pilihan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan, serta dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan. Lalu, apa yang dimaksud dengan diksi? Apa saja fungsi, jenis, dan contohnya? Berikut penjelasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengertian Diksi
Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diksi adalah pilihan kata. Dalam KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia) diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan ide atau gagasan sehingga diperoleh efek-efek tertentu seperti yang diharapkan.
Pilihan kata merupakan proses menentukan kata yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan maksud dan tujuan kepada pendengar atau pembaca, baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan kecocokan kata sangat berperan dalam mengungkapkan maksud dengan jelas.
Diksi memiliki pengaruh besar terhadap gaya bahasa. Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian dalam memilih kata. Penggunaan kata, kalimat, paragraf, atau wacana akan menjadi lebih efektif jika disampaikan dengan gaya bahasa yang sesuai. Gaya bahasa juga membentuk suasana, kejujuran, kesopanan, daya tarik, tingkat formalitas, hingga kesan realitas.
Selain itu, pemilihan kata yang didukung oleh penggunaan tanda baca yang tepat dapat menciptakan nada bahasa, yaitu kesan atau sugesti yang disampaikan melalui rangkaian kata dengan penekanan tertentu. Hal ini mampu meningkatkan daya persuasi dalam komunikasi.
Penggunaan diksi yang tepat dapat mempermudah pembicara dan pendengar dalam menyelesaikan masalah. Sebaliknya, jika pemilihan kata tidak sesuai atau salah konteks, ide atau gagasan yang disampaikan akan sulit diterima dengan baik oleh lawan bicara atau pembaca.
Jenis-jenis Diksi
Mengutip eprints.uny.ac.id, diksi merupakan salah satu cara yang digunakan pengarang dalam membentuk karya sastra agar dapat dipahami pembaca atau pendengar. Menurut Keraf, ada beberapa jenis diksi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Denotasi
Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan arti sebenarnya atau arti yang bersifat lugas dan objektif, seperti yang tercantum dalam kamus. Makna denotasi tidak mengandung unsur tambahan berupa emosi, perasaan, atau konotasi tertentu.
Konotasi
Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai rasa tertentu. Singkatnya, konotasi berarti makna kias, bukan makna sebenarnya.
Kata Abstrak
Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep dan sulit digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan panca indra manusia. Kata-kata abstrak sering dipakai untuk menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan khusus.
Kata Konkrit
Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan oleh satu atau lebih dari pancaindra. Kata-kata konkrit menunjuk kepada barang yang aktual dan spesifik dalam pengalaman.
Kata Umum
Kata umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas. Kata-kata umum menunjuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada keseluruhan.
Kata Khusus
Kata khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada objek yang khusus.
Kata Baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang berlaku, seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku biasanya digunakan dalam situasi formal, seperti dalam tulisan akademik, surat resmi, atau komunikasi profesional.
Kata Tidak Baku
Kata tidak baku adalah kata yang tidak mengikuti aturan atau pedoman bahasa yang benar. Kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau konteks informal, tetapi tidak sesuai untuk situasi resmi atau formal.
Fungsi Diksi
Diksi memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Melambangkan ide yang diungkapkan secara verbal
- Membentuk wujud ungkapan gagasan yang tepat sehingga menyenangkan penyimak atau pembaca
- Mewujudkan komunikasi yang berterima
- Menciptakan atmosfir yang kondusif
- Menghindari dan mencegah perbedaan persepsi atau interpretasi
- Mencegah salah pemahaman
- Mengefektifkan pencapaian target komunikasi
Contoh Diksi
Denotasi
Contoh dari denotasi adalah kata rumah, penonton, pekerja, mati, kamar kecil, dll.
Contoh dalam kalimat :
- Dia adalah wanita cantik (denotatif)
- Rumah itu luasnya 250 meter persegi (denotatif)
Konotasi
Berikut contoh pilihan kata konotasi dalam kalimat:
“Prabowo Hatta dan Jokowi Kalla berebut kursi presiden.” Kalimat tersebut tidak menunjukan makna bahwa Prabowo dan Jokowi Kalla tarik-menarik kursi. Karena kata kursi berarti jabatan presiden.
Kata Konkret
Kata yang acuannya semakin mudah diserap pancaindra disebut katakonkret, seperti meja, rumah, mobil, dan lain-lain.
Kata Abstrak
Kata yang tidak mudah diserap panca indra maka kata itu disebut kata abstrak, seperti gagasan dan saran.
Kata Umum dan Kata Khusus
Berikut adalah contoh kata umum dan kata khusus:
1. Kata umum: melihat
Kata khusus: melotot, melirik, mengintip, menatap, memandang
2. Kata umum: berjalan
Kata khusus: tertatih-tatih, ngesot, terseok-seok, langkah tegap,
3. Kata umum: jatuh
Kata khusus: terpeleset, terjengkang, tergelincir, tersungkur, terjerembab, terperosok, terjungkal.
Kata Baku dan Tidak Baku
Berikut contoh kata baku dan tidak baku.
- Aerobik - erobik
- Longres - konggres
- Jadwal - jadual
- Karier - karir
- Kompleks - komplek
- Manajemen - managemen
- Nakoda - nahkoda
- Ekstrem - ekstrim
- Zaman - jaman
- Atlet - atlit
- Analisis - analisa
- Apotek - apotik
- Kuantitas - kwantitas
- Persentase - prosentase
- Legalisasi - legalisir