Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pengertian Majas Hiperbola, Ciri-Ciri, Fungsi, dan Contohnya

Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggunakan pernyataan berlebihan untuk menekankan suatu hal. Ini ciri-ciri dan contohnya.

27 Desember 2024 | 13.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggunakan pernyataan berlebihan untuk menekankan suatu hal. Ini ciri-ciri dan contohnya. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Majas hiperbola adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam karya sastra untuk mengekspresikan suatu ide atau perasaan dengan cara yang berlebihan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui hiperbola, pengarang atau pembicara dapat memperkuat pesan yang disampaikan dengan menggunakan ungkapan yang terkesan dramatis dan melebih-lebihkan kenyataan.

Pengertian Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah jenis gaya tulisan yang kesannya melebih-lebihkan dan menekankan sesuatu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggunaan majas ini memberikan kesan yang dramatis kepada pembaca atau pendengar. Sejak dulu, majas hiperbola sering digunakan oleh penulis maupun penyair dalam karya sastra mereka untuk memperindah dan menyampaikan pesan dengan bahasa yang singkat.

Majas hiperbola sering digunakan dalam sastra, lagu, atau karya seni untuk mengekspresikan emosi, menarik perhatian, atau menciptakan imajinasi yang kuat pada pembaca atau pendengar.

Fungsi Majas Hiperbola

Fungsi majas hiperbola dalam bahasa sangat penting untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan, dengan cara melebih-lebihkan kenyataan agar lebih menarik dan dramatis. 

Penggunaan majas ini memberikan efek emosional yang mendalam pada pembaca atau pendengar, serta membantu menciptakan kesan yang kuat. Berikut adalah beberapa fungsi dari majas hiperbola:

  • Menekankan perasaan atau situasi yang intens.
  • Menciptakan kesan dramatis dalam sebuah cerita atau percakapan.
  • Memberikan efek humor melalui pernyataan yang berlebihan.
  • Meningkatkan daya tarik estetis dalam karya sastra atau pidato.
  • Memperkuat pesan moral atau pesan penting yang ingin disampaikan.

Ciri-Ciri Majas Hiperbola

Majas hiperbola memiliki ciri khas yang membedakannya dari majas lainnya, yaitu penggunaan pembesaran atau pernyataan yang sangat berlebihan untuk menekankan suatu hal dengan cara yang dramatis. 

Ciri-ciri majas hiperbola dapat ditemukan dalam ungkapan yang terkesan tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi bertujuan untuk menciptakan kesan yang lebih kuat. Berikut adalah beberapa ciri dari majas hiperbola:

  • Penggunaan kata-kata yang berlebihan.
  • Meningkatkan intensitas situasi.
  • Menghasilkan gambaran tidak realistis.
  • Menciptakan efek dramatis atau humor.
  • Bersifat konotatif.

Contoh Kalimat Majas Hiperbola

  1. Hatiku hancur berkeping-keping mendengar kabar itu.
  2. Tangisannya membanjiri seluruh ruangan.
  3. Aku sudah meneleponmu ribuan kali, tapi kamu tidak menjawab.
  4. Matahari seakan-akan terbakar oleh panas cintanya.
  5. Teriakannya membuat bumi berguncang.
  6. Rinduku padamu sebesar lautan yang tak bertepi.
  7. Senyummu bisa menerangi seluruh dunia.
  8. Cinta kita akan bertahan selamanya, sampai langit runtuh.
  9. Dia pintar sekali, otaknya seperti ensiklopedia berjalan.
  10. Pelukanmu menghangatkan seluruh planet ini.
  11. Berita itu menusuk hatiku lebih tajam dari seribu pisau.
  12. Dia menangis hingga membentuk sungai kecil di kamarnya.
  13. Gedung itu menjulang hingga menembus langit.
  14. Aku bisa mendengar detak jantungmu dari seberang samudra.
  15. Kebohongannya membakar seluruh kepercayaanku.
  16. Kerinduanku sudah setinggi gunung.
  17. Tatapannya menembus jiwaku.
  18. Kecantikannya bisa membuat bulan malu.
  19. Ucapannya terasa seperti guntur yang menghancurkan telinga.
  20. Hidupku terasa hancur berantakan tanpa kehadiranmu.
  21. Debaran hatiku terdengar hingga ujung dunia.
  22. Sorotan lampu itu sekuat matahari di siang hari.
  23. Dia punya semangat yang bisa menggoyahkan gunung.
  24. Cintanya seluas jagad raya.
  25. Aku berjalan sejauh ribuan kilometer hanya untuk menemui kamu.
  26. Kepalanya hampir meledak karena terlalu banyak berpikir.
  27. Kebaikannya membuat malaikat pun iri.
  28. Aku menunggumu selama satu abad lamanya.
  29. Kebohongannya seperti api yang melahap kepercayaan.
  30. Kelaparan ini membuatku merasa akan mati dalam hitungan detik.
  31. Suaramu menggema hingga ke langit ketujuh.
  32. Aku sudah memanggil namamu jutaan kali, tapi kau tetap diam.
  33. Saat kau tersenyum, waktu terasa berhenti.
  34. Jantungku hampir melompat keluar karena terlalu kaget.
  35. Rumah itu sangat besar, rasanya seperti istana.
  36. Rambutnya halus seperti helaian sutra dari surga.
  37. Kebahagiaan ini membuatku ingin melompat ke bulan.
  38. Aku tenggelam dalam lautan duka setelah kehilanganmu.
  39. Pikirannya berlari lebih cepat dari cahaya.
  40. Tawanya memecahkan kesunyian malam.
  41. Aku bekerja sampai tulang-tulangku hampir patah.
  42. Kesedihannya menciptakan awan mendung di langit.
  43. Matanya berbinar seperti bintang yang bersinar terang.
  44. Aku sudah menulis namamu di seluruh sudut bumi.
  45. Nyanyianmu seindah suara malaikat.
  46. Amarahnya membakar seluruh kota.
  47. Tangannya seperti memiliki kekuatan seribu orang.
  48. Aku menanggung beban yang seberat gunung di pundakku.
  49. Hatinya keras bagai batu karang.
  50. Cinta itu kuat hingga mampu meruntuhkan tembok baja.

Anisa Prasetya Putri Kartini dan Alisha Faradina berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus