Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lawatan ke beberapa negara ASEAN dijadwalkan sebagai kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi bersama Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI pada 9-14 Januari 2024.
Kunjungan tersebut bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrasi Perjuangan Indoensia atau HUT PDIP ke-51 pada esok 10 Januari 2024. Hal tersebut lantas menjadi salah satu alasan Presiden Joko Widodo absen menghadiri ulang tahun PDIP untuk pertama kalinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan jika ada agenda lawatan luar negeri Jokowi ke sejumlah negara ASEAN ini jelang hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dirinya juga memastikan Jokowi akan mengunjungi Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam pada 9-14 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Persiapan kunjungan ke tiga negara tersebut sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu,” kata Ari dalam pesan singkat pada Tempo pada Ahad, 7 Januari 2024.
Saat ditanya apa isi agenda kunjungan tersebut, Ari mengatakan nanti akan disampaikan presiden sebelum berangkat dan rinciannya akan diperbarui oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu M. Iqbal juga memastikan sudah ada jadwal Retno untuk menemani Jokowi ke tiga negara ASEAN pekan mendatang.
“Kunjungannya bilateral,” kata Iqbal saat dikonfirmasi Tempo pada Jumat, 5 Januari 2024. Simak profil 3 negara ASEAN yang akan dikunjungi rombongan Jokowi berikut.
Vietnam
Vietnam menjadi anggota penuh ASEAN pada 28 Juli 1995. Dengan Keanggotaan Vietnam, ASEAN mewakili pasar sekitar 420 juta orang dan Produk Domestik Bruto (PDB) regional lebih dari US $ 500 miliar.
Dilansir dari laman ASEAN, aksesi Vietnam ke berbagai perjanjian ASEAN menunjukkan komitmennya terhadap kerja sama ekonomi di kawasan, pembukaan ekonominya dan liberalisasi perdagangan. Pertumbuhan ekonominya yang mengesankan saat ini membuktikan dorongan kuat untuk mereformasi ekonominya.
Ekspor utama Vietnam adalah minyak mentah, tekstil dan garmen, beras, kopi, karet, batu bara, akuakultur dan produk hutan olahan. Meskipun produk pertanian masih memenuhi daftar ekspor, ini akan segera berubah saat Vietnam memperluas basis industrinya. Impor utamanya adalah produk minyak bumi, baja, pupuk, elektronik, mesin dan peralatan. Mitra dagang utama Vietnam saat ini yakni Jepang, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Korea, dan Uni Eropa, dengan perdagangan dengan ekonomi Asia merupakan sekitar 80% dari total perdagangannya.
Filipina
Sebagai anggota pendiri ASEAN, Filipina adalah Negara Anggota ASEAN berpenghasilan menengah, tetapi saat ini dianggap sebagai harimau baru di Asia di tengah pertumbuhan yang kuat. Pada tahun 2012, PDB Filipina tumbuh sebanyak 7,1% melebihi perkiraan para ekonom.
Pada tahun yang sama, Indeks Bursa Efek Filipina membukukan 38 tertinggi sepanjang masa. Arus masuk FDI rata-rata US$2 miliar dalam enam tahun terakhir dan diperkirakan akan meningkat lebih jauh seiring momentum pertumbuhan negara terus berlanjut.
Dilansir dari laman ASEAN Indonesia, sebagai negara agrikultur, perekonomian Filipina bertumpu pada sumber daya alam di sektor pertanian, seperti tebu, beras, kelapa, pisang, jagung, kopi, maupun nanas. Di sisi lain, Filipina termasuk negara kaya akan hasil tambang yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi negara, yakni emas, perak, tembaga, bijih besi, hingga pertambangan minyak.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam bergabung dengan ASEAN pada 7 Januari 1984. Melalui ASEAN, Brunei Darussalam berpartisipasi dalam berbagai mekanisme regional lainnya termasuk Forum Regional ASEAN, ASEAN Plus Three dan KTT Asia Timur.
Hingga saat ini, Brunei Darussalam masih terkenal dengan hasil tambangnya berupa minyak bumi dan gas alam. Berkat potensi sumber daya alam unggulan tersebut, menempatkan Brunei Darussalam sebagai negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di Asia Tenggara.
MUTIARA ROUDHATUL JANNAH | DANIEL A. FAJRI | ASEAN.ORG
Pilihan editor: Jokowi Pertama Kali Bakal Tak Hadiri HUT PDIP? Berikut Fakta-faktanya