Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Profil Try Sutrisno, Mantan Wapres dan Jenderal yang Rela Cicil Rumah 15 Tahun

Mantan Wapres Try Sutrisno baru saja dikunjungi oleh Cak Imin. Try Sutrisno dikenal sebagai sosok negarawan yang jujur, berpendirian, dan sederhana.

21 Mei 2023 | 14.05 WIB

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kedua kiri) didampingi Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno (kedua kanan) menyapa wartawan usai bersilaturahmi ke kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 20 Mei 2023. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersilaturahmi ke kediaman Try Sutrisno membahas kondisi perpolitikan di Indonesia menjelang Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Perbesar
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kedua kiri) didampingi Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno (kedua kanan) menyapa wartawan usai bersilaturahmi ke kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 20 Mei 2023. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersilaturahmi ke kediaman Try Sutrisno membahas kondisi perpolitikan di Indonesia menjelang Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin terus melakukan safari politik. Dia mengunjungi kediaman Wakil Presiden RI  ke-6, Try Sutrisno, hari ini, Sabtu, 20 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam kunjungannya itu, Cak Imin ditemani sejumlah elit PKB Seperi Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid dan Muhammad Hanif Dhakiri, Sekretaris Jenderal Hasanuddin Wahid serta Ketua PKB Jawa Barat Syaiful Huda. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Try Sutrisno langsung menyambut rombongan PKB secara pribadi di halaman rumahnya. Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia itu kemudian sempat berguyon kepada Cak Imin.

"Ini yang datang berapa? Kalau enam rukun iman, kalau lima Pancasila," kata Try Sutrisno sambil berguyon.

Pembicaraan antara para elit PKB dengan Try Sutrisno itu berlangsung secara tertutup. Setelah pertemuan tersebut, Try Sutrisno sampaikan beberapa permintaan dan pesan, mulai dari jangan sampai ada adu domba dalam Pemilu 2024 hingga agar Indonesia kembali ke UUD 1945. Lalu, seperti apa profil dari Try Sutrisno?

Profil Try Sutrisno, rela cicil rumah 15 tahun 

Pria yang lahir di Surabaya pada 15 November 1932 ini lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya merupakan sopir ambulans dan ibunya adalah ibu rumah tangga. 

Dilansir Pusat Penerangan TNI, Try mengawali karir militernya ketika ia diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Setelah menempuh pendidikan di Atekad, Try berkesempatan turut dalam perang melawan Pemberontak PRRI pada 1957.

Selain itu Try turut terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat pada 1962 yang mengantarnya berkenalan dengan Soeharto. Saat itu, Soeharto ditunjuk oleh Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang ditempatkan di Sulawesi.

Disarikan dari tni.mil.id, pada 1974 Try terpilih sebagai ajudan Presiden Soeharto yang membawa karier suami dari Tuti Sutiawati ini meroket. Pada 1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana. Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya. Hanya berselang empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Agustus 1985 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat menjabat Wakasad mendampingi Kasad, Jenderal TNI Rudhini kala itu. 

Baru sepuluh bulan menjabat sebagai Wakasad, pada Juni 1986 ia kemudian diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini. Ia menduduki jabatan sebagai Kasad hanya sekitar satu setengah tahun karena pada awal 1988 ia dipromosikan menjadi Pangab menggantikan Jenderal TNI LB. Moerdani.

Negarawan yang jujur, sederhana hingga berpendirian teguh

Mantan wakil presiden RI periode 1993 - 1998 ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh. Ia bukanlah seorang yang haus jabatan yang mau menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan yang diinginkannya.

Pada tahun 1998 tugasnya sebagai Wapres berakhir, dan kemudian digantikan oleh BJ. Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.

Kesederhanaan Try dalam kehidupan sehari-harinya memang patut dijadikan teladan. Try menceritakan dirinya justru menyicil rumah selama 15 tahun setelah dirinya pensiun dari jabatan Panglima ABRI. Hal itu disampaikan melalui wawancara di akun Youtube Irma Hutabarat - HORAS INANG.

Dijelaskan Try, ia memilih rumah dinas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk dibeli dengan cara dicicil. Saat itu sebagai mantan KSAD memang ia dipersilakan membeli rumah dinas KSAD.

Menurutnya, sikap "nrimo"-nya tersebut malah membawa berkah bagi dirinya hingga sekarang. Menurutnya ia tak perlu takut dengan KPK terkait asal usul rumahnya. "Saya nerimo, Tuhan akhirnya kasih. Saya bisa tidur nyenyak tanpa takut KPK. Kan di daftar semua asalnya," sebutnya.

Try Sutrisno yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan ideologi Pancasila (BPIP) diketahui berkali-kali menyerahkan rumah dinas kepada prajurit-prajurit lainnya. Hal itu lantaran kesadarannya bahwa masih banyak tentara yang membutuhkan tempat tinggal.

MIRZA BAGASKARA | ANNISA FIRDAUSI | SDA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus