Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno memberi tanggapan perihal wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club atau Klub Kepresidenan. Ia melihat hal itu sebagai langkah positif, namun dia mengingatkan supaya wacana tersebut bukan sekadar omong kosong belaka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Merangkul orang jangan hanya omongan, tahu ya, tapi dari hati," ujar Try, di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat, usai pertemuannya dengan petinggi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI pada Senin, 20 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlepas dari rencananya untuk membentuk Presidential Club, Try juga mengingatkan agar Prabowo tak melupakan rakyat karena terlalu fokus untuk merangkul para pemimpin terdahulu. Try menilai, yang lebih penting kesejahteraan rakyat.
Dia turut menyarankan Prabowo untuk memprioritaskan aspek pendidikan di masa kepemimpinannya nanti. Mantan Panglima ABRI itu menilai, Indonesia masih ketinggalan jauh dari bangsa lain soal pendidikan.
“Lihat data-data dari pendidikan dari seluruh dunia, Indonesia ini nomor berapa," imbuh Try.
Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicara Prabowo merinci soal Presidential Club. Itu merujuk ke istilah pertemuan silaturahmi antara para mantan Presiden dengan Presiden yang sedang menjabat.
Menurut Dahnil, pertemuan tersebut dianggap sebagai silaturahmi biasa yang dilakukan secara teratur. “Ini hanya silaturahmi biasa, namun terjaga rutinitasnya,” kata Dahnil melalui pesan singkat pada Ahad, 5 Mei 2024.
Dia kembali menegaskan, klub kepresidenan tak akan dilembagakan secara formal. “Menurut saya tidak ada institusionalisasi,” imbuh dia.
Dahnil juga menjelaskan tujuan dari Presidential Club adalah agar para pemimpin negara bisa menjadi teladan bagi masyarakat, serta untuk membahas persoalan bangsa. Dia menekankan, klub ini tak akan memiliki fungsi seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yang tugasnya khusus memberi nasihat dan pertimbangan kepada Presiden.
SULTAN ABDURRAHMAN