IA menuruni tangga pesawat F-2 milik Angkatan Udara Diraja
Malaysia dengan langkah tetap. Baru sampai di anak tangga kedua,
meledaklah tepuk tangan dari sekitar 150 para penjemputnya. Maka
sampai di anak tangga ketiga, yang dijemput di Lanuma Halim
Perdanakusumah Rabu sore pekan lalu itu, berhenti sejenak.
Menpen Ali Moertopo, yang baru pulang dan Kuala Lumpur,
mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi, membalas sambutan riuh
itu dengan lambaian hangat dua kali.
Mengenakan stelan safari warna krem, ia tampak masih gemuk. Tapi
masih seperti dulu banyak tertawa dan berkacamata warna gelap.
Tapi tak lagi kelihatan ia mengantongi Gudang Garam Special,
rokok kretek filter kedoyanannya. "Pak Ali swdah berhenti
merokok," kata seorang dokter yang mengetahui pada TEMPO. "Ya
sejak aanval (serangan) itu."
Menpen Ali Moertopo terkena serangan jantung pada 7 Juli lalu,
sehari setelah ia tiba di KL sebagai tamu pemerintah untuk
menyaksikan Pemilu di sana. Dinihari itu, sekitar jam 02.45, ia
langsung dibawa ke bagian CCU (unit perawatan jantung) RSU Kuala
Lumpur. Menpen langsung berada di bawah pengawasan dr Pillay,
Kepala Rawatan antong Hospital Besar itu.
Adapun yang diderita Menpen, menurut dr. Soekaman, adalah
penyempitan pada sebagian pembuluh darah, bersifat "moderat".
Tapi rupanya perawatan harus berhati-hati benar. Sewaktu baru
sakit, diperkirakan ia harus istirahat paling tidak setengah
bulan. Lalu diundur jadi sebulan.
Hidangan Khusus
Maka timbullah berbagai spekulasi di Jakarta. Ada yang bilang
penyakitnya memang tak membolehkan ia untuk banyak bergerak.
Tapi ada pula desas-desus bahwa sakitnya gawat. Maka tak heran
kalau timbul suara-suara bahwa Ali Moertopo tak bisa melanjutkan
kedudukannya sebagai Menpen. Itu pula sebabnya KASAD Jenderal
Widodo membantah desas-desus yang mengatakan kemungkinan dia
akan ditunjuk untuk menggantikan pos Ali Moertopo sebagai
Menpen.
Beberapa orang yang dekat dengan Ali Moertopo sementara itu
mengatakan, pada mulanya Menpen ingin kembali pada bulan
Agustus. Tapi kuatir akan banyak disita oleh acara-acara resmi
17 Agustusan. Kemudian adafikiran kembali di akhir Agustus. Tapi
niat itu pun urung jadinya, mengingat di hari Lebaran lalu pasti
akan banyak tamu yang berkunjung ke rumah Ali Moertopo. Maka
setelah diundur beberapa kali, para pembantu dekatnya melihat 4
Oktober itulah waktu yang paling baik untuknya pulang ke tanah
air. Ia, menurut laporan Antara, memang sudah mampir di Deppen
untuk melihat-lihat selama sejam. Memang seorang pembantunya
yang mengetahui, mengatakan bahwa Menpen akan segera berdinas.
"Tapi hanya dua jam sehari," katanya. "Boleh menerima tamu, tapi
terbatas." la juga tampaknya harus pantang. Sore itu, di rumah
kediaman Ali di Jl. Matraman Raya, Ny. Ali Moertopo
mempersilakan para tamu untuk makan. Untuk suaminya disediakan
hidangan khusus di ruangan lain. Dan Ali Moertopo, yang banyak
kedatangan tamu, termasuk Menteri Dalam Negeri Malaysia Tan Sri
Ghazali yang mengantarnya sejak dari KL, tak makan banyak. Dia
hanya mengambil nasi separoh piring, sedikit sarnbal goreng dan
sebuah krupuk udang.
Tiga jam setelah kembali, bersama Ghazali, Ali Moertopo datang
ke jalan Cendana melapor pada Presiden. Sampai akhir pekan lalu
Menpen Ali Moertopo belum kedengaran aktif bekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini