Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pulangnya Ali Moertopo

Menteri Penerangan, Ali Moertopo, tiba kembali di Indonesia dari kunjungannya di Kualalumpur. Dan dirawat di sana akibat serangan jantung, sehari setelah tiba di Kualalumpur. (nas)

14 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA menuruni tangga pesawat F-2 milik Angkatan Udara Diraja Malaysia dengan langkah tetap. Baru sampai di anak tangga kedua, meledaklah tepuk tangan dari sekitar 150 para penjemputnya. Maka sampai di anak tangga ketiga, yang dijemput di Lanuma Halim Perdanakusumah Rabu sore pekan lalu itu, berhenti sejenak. Menpen Ali Moertopo, yang baru pulang dan Kuala Lumpur, mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi, membalas sambutan riuh itu dengan lambaian hangat dua kali. Mengenakan stelan safari warna krem, ia tampak masih gemuk. Tapi masih seperti dulu banyak tertawa dan berkacamata warna gelap. Tapi tak lagi kelihatan ia mengantongi Gudang Garam Special, rokok kretek filter kedoyanannya. "Pak Ali swdah berhenti merokok," kata seorang dokter yang mengetahui pada TEMPO. "Ya sejak aanval (serangan) itu." Menpen Ali Moertopo terkena serangan jantung pada 7 Juli lalu, sehari setelah ia tiba di KL sebagai tamu pemerintah untuk menyaksikan Pemilu di sana. Dinihari itu, sekitar jam 02.45, ia langsung dibawa ke bagian CCU (unit perawatan jantung) RSU Kuala Lumpur. Menpen langsung berada di bawah pengawasan dr Pillay, Kepala Rawatan antong Hospital Besar itu. Adapun yang diderita Menpen, menurut dr. Soekaman, adalah penyempitan pada sebagian pembuluh darah, bersifat "moderat". Tapi rupanya perawatan harus berhati-hati benar. Sewaktu baru sakit, diperkirakan ia harus istirahat paling tidak setengah bulan. Lalu diundur jadi sebulan. Hidangan Khusus Maka timbullah berbagai spekulasi di Jakarta. Ada yang bilang penyakitnya memang tak membolehkan ia untuk banyak bergerak. Tapi ada pula desas-desus bahwa sakitnya gawat. Maka tak heran kalau timbul suara-suara bahwa Ali Moertopo tak bisa melanjutkan kedudukannya sebagai Menpen. Itu pula sebabnya KASAD Jenderal Widodo membantah desas-desus yang mengatakan kemungkinan dia akan ditunjuk untuk menggantikan pos Ali Moertopo sebagai Menpen. Beberapa orang yang dekat dengan Ali Moertopo sementara itu mengatakan, pada mulanya Menpen ingin kembali pada bulan Agustus. Tapi kuatir akan banyak disita oleh acara-acara resmi 17 Agustusan. Kemudian adafikiran kembali di akhir Agustus. Tapi niat itu pun urung jadinya, mengingat di hari Lebaran lalu pasti akan banyak tamu yang berkunjung ke rumah Ali Moertopo. Maka setelah diundur beberapa kali, para pembantu dekatnya melihat 4 Oktober itulah waktu yang paling baik untuknya pulang ke tanah air. Ia, menurut laporan Antara, memang sudah mampir di Deppen untuk melihat-lihat selama sejam. Memang seorang pembantunya yang mengetahui, mengatakan bahwa Menpen akan segera berdinas. "Tapi hanya dua jam sehari," katanya. "Boleh menerima tamu, tapi terbatas." la juga tampaknya harus pantang. Sore itu, di rumah kediaman Ali di Jl. Matraman Raya, Ny. Ali Moertopo mempersilakan para tamu untuk makan. Untuk suaminya disediakan hidangan khusus di ruangan lain. Dan Ali Moertopo, yang banyak kedatangan tamu, termasuk Menteri Dalam Negeri Malaysia Tan Sri Ghazali yang mengantarnya sejak dari KL, tak makan banyak. Dia hanya mengambil nasi separoh piring, sedikit sarnbal goreng dan sebuah krupuk udang. Tiga jam setelah kembali, bersama Ghazali, Ali Moertopo datang ke jalan Cendana melapor pada Presiden. Sampai akhir pekan lalu Menpen Ali Moertopo belum kedengaran aktif bekerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus