Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PWNU Klaim Pilkada Jakarta Berjalan Kondusif: Serempet Dikit Biasa

PWNU Jakarta menyatakan pencapaian Pramono Anung dan Rano Karno sebagai peraih suara tertinggi di Pilkada Jakarta adalah kemenangan masyarakat.

13 Desember 2024 | 19.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta Muhyidin Ishaq menggelar konferensi pers apresiasi Pilkada Jakarta di Cilandak, Jakarta, 13 Desember 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU Jakarta menilai kontestasi Pilkada Jakarta berjalan dengan lancar serta kondusif. Hal ini ditandai dengan tidak adanya konflik yang memicu korban akibat perbedaan pilihan politik di Pilkada Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya melihat kontestasi ini sungguh luar biasa dinamis tapi sejuk-sejuk saja, tidak ada masalah besar yang memunculkan korban jiwa dan lain-lain. Kami apresiasi,” kata Rais Syuriyah PWNU Jakarta, Muhyidin Ishaq, dalam konferensi pers di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhyidin tidak menampik adanya gejolak di akar rumput atau lingkup masyarakat bawah selama pilkada. Namun dia menilai gejolak ini masih dalam tahap wajar karena sedang dalam agenda kontestasi politik. “Serempet sedikit, sleding sedikit, itu biasa, jatuh sedikit itu wajar. Tapi tidak ada masalah besar muncul,” ucap Muhyidin.

Dia juga menyatakan pencapaian Pramono Anung dan Rano Karno sebagai peraih suara tertinggi di Pilkada Jakarta adalah kemenangan masyarakat secara keseluruhan. Muhyidin meminta pasangan nomor urut 3 itu tidak melupakan masyarakat yang telah mendukungnya selama kontestasi pilkada berlangsung.

Bahkan Muhyidin menitipkan aspirasi masyarakat yang mendukung pasangan nomor urut 1 dan nomor urut 2 kepada Pramono-Rano Karno. “Mudah-mudahan Jakarta akan lebih baik, lebih bisa dirasakan secara keseluruhan oleh masyarakat dengan nyaman,” ucap Muhyidin.

Muhyidin menyebut sikap dan posisi PWNU dalam pemerintahan Jakarta selanjutnya adalah sebagai mitra untuk mengontrol setiap kebijakan. Terutama kebijakan yang mengarah dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan keagamaan. “Saya kira nanti akan bisa mengutus kader NU terbaik yang akan dikirim ke beliau (Pramono Anung) untuk bisa menjalankan program dengan seutuhnya,” ujar Muhyidin.

Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jakarta telah menetapkan hasil Pilkada Jakarta pada Ahad lalu. Hasilnya, pasangan Pramono Anung-Rano Karno meraih suara terbanyak. Pasangan calon dari PDI Perjuangan ini meraih 2.183.239 atau 50,07 persen suara. Sedangkan Ridwan-Suswono memperoleh 1.718.160 atau 39,40 persen suara; dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 459.230 atau 10 persen suara.

Hasil Pilkada Jakarta ini pun tidak ada yang menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Artinya seluruh pasangan calon yang berlaga di Pilkada Jakarta kali ini menerima kemenangan Pramono Anung-Rano Karno.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus