Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi pemerintahan Prabowo-Gibran. Tim tersebut dipimpin oleh Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Sedangkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani ditunjuk menjadi wakil ketua. Adapun keponakan Prabowo sekaligus Bendahara Umum Gerindra, Thomas M. Djiwandono, secara khusus menjadi anggota di bidang keuangan.
"Kami akan memperkenalkan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi diketuai oleh Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil ketua Ahmad Muzani dan anggota Thomas M. Djiwandono, Budi Djiwandono dan Prasetyo Hadi," kata Muzani dalam keterangannya pada Jumat, 31 Mei 2024.
Pembentukan Tim Gugus Tugas yang berisi para elite Gerindra itu mendapat tanggapan dari partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju atau KIM, yaitu gabungan parpol pengusung Prabowo-Gibran di pemilihan presiden atau Pilpres 2014.
1. Pengurus DPP Partai Demokrat Herman Khaeron: Tidak Ada Polemik dalam Penunjukan Orang-orang Tertentu
Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan Prabowo Subianto sebagai calon presiden terpilih berwenang mengutus orang-orang terdekatnya untuk masuk di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Herman meyakini penunjukan sejumlah petinggi Partai Gerindra di tim gugus tugas tersebut sudah dibicarakan oleh Prabowo bersama para ketua umum partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju.
"Saya tidak mempersoalkan itu lah dan ini ada kebaikan yang tentu ke depan bisa untuk memastikan bahwa apa yang perlu dilanjutkan, apa yang perlu diperbaiki," kata Herman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini menilai Prabowo menunjuk orang-orang tertentu masuk di tim sinkronisasi untuk mempercepat transisi pergantian kepemimpinan yang sebentar lagi akan terjadi.
Dia juga menyebutkan salah satu tujuan pembentukan tim sinkronisasi menyangkut persoalan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut dia, penetapan APBN pada 2024 perlu diselaraskan dengan kebutuhan program-program pemerintahan pada 2025 yang akan dipimpin Prabowo.
Herman memastikan tidak ada polemik dalam penunjukan orang-orang tertentu dalam tim sinkronisasi tersebut. Sebab, kata dia, penunjukan itu sudah sepengetahuan partai-partai pengusung agar Prabowo langsung menuntaskan program kerja ketika saatnya menjadi presiden.
2. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan: Kami Percayakan ke Presiden Terpilih
Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN, Zulkifli Hasan, mengatakan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi di pemerintahan Prabowo-Gibran akan mirip dengan Kantor Staf Presiden (KSP) di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Jadi nanti semacam KSP yang dipercaya Pak Prabowo," kata pria yang akrab disapa Zulhas ini di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.
Zulhas mengizinkan kader partainya jika ditunjuk masuk dalam tim sinkronisasi pemerintahan tersebut karena itu sudah menjadi keputusan Prabowo. “Kami percayakan saja ke presiden terpilih, timnya kan sudah," ujarnya.
3. Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo: Tim Dibuat Sangat Kecil dan Berisi Orang-orang Dekat Prabowo
Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo mengatakan tidak ada masalah sama sekali pada komposisi tim Tim Gugus Tugas Sinkronisasi ini. Mantan anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini menyebutkan tim sinkronisasi pemerintahan memang seharusnya orang-orang yang melekat dengan Prabowo.
Drajad menuturkan, berdasarkan informasi yang dia terima, tim sinkronisasi pemerintahan Prabowo-Gibran memang dibuat sangat kecil dan berisi orang-orang yang dekat dengan Prabowo.
"Memang timnya dibuat sangat kecil dan berisi teman-teman yang setiap hari intensif berinteraksi atau melekat istilahnya dengan Pak Prabowo," tuturnya.
Drajad mengatakan Prasetyo Hadi dan Sugiono adalah mantan ajudan Prabowo, sementara Thomas Djiwandono dan Budi Djiwandono merupakan keponakan Prabowo.
Mengenai penunjukan Thomas Djiwandono atau Tommy, Drajad menuturkan hal itu atas dasar rekam jejaknya. "Setahu saya, Mas Tommy memang yang selama ini dipercaya Pak Prabowo mengelola keuangan Gerindra dan kampanye beliau," ujar Dradjad kepada Tempo pada Ahad, 2 Juni 2024.
Dradjad mengatakan Tommy juga pernah menjadi bendahara umum dalam tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada 2014. "Rekam jejak Mas Tommy selama ini bagus. Apalagi Pak Prabowo dan keluarga besar Djojohadikusumo tidak pernah berhenti mempercayainya memegang keuangan, baik di grup perusahaan, partai politik, maupun tim kampanye," kata dia.
"Jadi dalam istilah Jawa, Mas Tommy sudah memenuhi dari sisi bibit, bobot, dan bebet. Karena itu, sangat wajar jika dia diberi tugas dan peranan sentral dalam Gugus Tugas Sinkronisasi," tuturnya menambahkan.
YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | AISYAH AMIRA WAKANG | ANNISA FEBIOLA | ANTARA
Pilihan editor: Alasan Pakar Sebut Ridwan Kamil dan Azwar Anas Bisa Dipertimbangkan Jadi Kepala Otorita IKN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini