Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Respons TNI Soal Klaim OPM Dapat Bantuan Internet Satelit dari Negara Asing

TNI tidak memiliki informasi valid ihwal dukungan negara asing terhadap kelompok OPM itu.

16 April 2025 | 08.12 WIB

Anggota Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III mengevakuasi jenazah guru korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, 23 Maret 2025. Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berhasil mengevakuasi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan pasca serangan OPM di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret 2025 yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, serta rusaknya fasilitas pendidikan. Antara/HO-Dispenad
Perbesar
Anggota Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III mengevakuasi jenazah guru korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, 23 Maret 2025. Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berhasil mengevakuasi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan pasca serangan OPM di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret 2025 yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, serta rusaknya fasilitas pendidikan. Antara/HO-Dispenad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim mendapat bantuan berupa internet satelit dari negara asing untuk keperluan komunikasi. Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi menyatakan, bahwa pihaknya tidak memiliki informasi valid ihwal dukungan negara asing terhadap kelompok separatis itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia berujar, justru negara lain mengakui Papua ialah bagian tak terpisahkan dari Republik Indonesia. "Faktanya seperti itu," kata Kristomei saat dihubungi pada Selasa, 15 April 2025.

Menurut dia, pernyataan OPM yang mendapat dukungan dari negara asing hanyalah bagian dari propaganda kelompok pimpinan Goliath Tabuni itu. "Propaganda ini kerap dilakukan OPM untuk mengintimidasi masyarakat," ujarnya.

Adapun Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim mereka mendapat bantuan berupa internet satelit dari negara asing untuk kebutuhan komunikasi di lapangan.

"Sumbangan untuk juru bicara," kata Sebby sambil menyebut nama negara dan merek internet satelit saat wawancara daring bersama Tempo pada Ahad, 13 April 2025.

Dalam kesempatan itu, Sebby menunjukkan satu unit perangkat internet satelit yang digunakannya. Tempo masih berupaya mengkonfirmasi klaim TPNPB OPM kepada pihak-pihak terkait, selain TNI.

Sebby mengatakan, internet satelit ini kerap digunakan untuk menjalankan tugasnya sebagai juru bicara. Dia berujar, bantuan layanan internet satelit ini penting, sebab adanya larangan bagi media untuk masuk ke wilayah konflik di Papua.

Sebby tak ingin menjelaskan lebih banyak ihwal cara kelompoknya saling berkomunikasi dari satu wilayah dengan wilayah lain. Namun, menurut dia, kelompoknya yang tersebar di 36 wilayah komando daerah pertahanan (Kodap) dapat memanfaatkan teknologi apa pun untuk berkomunikasi.

"Ini sudah zaman teknologi. TPNPB OPM itu berjuang, berusaha dengan cara apa saja. Bagaimana teknik kirim laporan, berkomunikasi, itu urusan kami," ucapnya.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus