Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PEMERINTAH mengumumkan penemuan varian baru virus corona di Indonesia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengatakan ada tiga varian virus hasil mutasi yang ditemukan. Yakni B.117 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1617 asal India, dan B.1351 dari Afrika Selatan. “Saat ini kami masih meneliti dan melakukan pengujian di 786 laboratorium,” ujarnya, Selasa, 4 Mei lalu.
Menurut Siti, virus itu sudah tersebar di sejumlah wilayah. Misalnya, orang yang terjangkit virus mutasi ganda B.1617 asal India ditemukan di Kepulauan Riau dan Jakarta. Satu kasus B.1351 ada di Bali, dan 13 kasus varian B.117 asal Inggris tersebar di Sumatera Utara dan Selatan, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur, Kalimantan Timur, serta Bali.
Virus itu diduga masuk melalui pendatang asing dan pekerja migran dari luar. Virus B.117, misalnya, berasal dari pekerja migran asal Arab Saudi di Karawang, Bogor, dan Balikpapan. Siti menyatakan virus mutasi asal Inggris itu paling berbahaya karena angka penularannya lebih tinggi. “Sekitar 36-75 persen dibandingkan virus yang beredar,” ujar Siti.
Juru bicara Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan pemerintah memperketat pengawasan di sejumlah pintu masuk Indonesia untuk mencegah masuknya mutasi virus dari luar negeri. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah melarang warga asing yang punya riwayat perjalanan dari India masuk ke Indonesia dalam kurun waktu 14 hari. Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, menilai masuknya virus corona baru terjadi karena pemerintah tak tegas menerapkan pemeriksaan dan karantina kepada warga negara asing dan pekerja migran yang masuk Indonesia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo