Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

SBY: Kita Harus Kontemplasi, Barangkali Keserakahan Kita Buat Ekosistem Berubah

Di tengah pandemi dan krisis ekonomi, SBY meminta masyarakat merenung apa saja yang sudah dilakukan sebagai manusia.

14 Februari 2021 | 18.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun, PDIP telah mengutarakan sinyal penolakan ada parpol di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang gabung usai Pilpres 2019. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan-pesan saat menghadiri perayaan Imlek 2572 Kongzili Tingkat Nasional yang digelar secara virtual oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Ahad, 14 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam perayaan Imlek di tengah pandemi Covid-19 ini, Yudhoyono mengajak masyarakat merenungi kondisi krisis kesehatan dan krisis ekonomi yang terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ketika dunia dan negara kita tengah menghadapi pandemi dan krisis ekonomi yang besar saat ini, sepatutnya kita semua melakukan kontemplasi atas apa yang kita lakukan sebagai manusia," ujarnya seperti disiarkan di kanal YouTube Matakin Pusat, Ahad, 14 Februari 2021.

Berbagai bencana yang terjadi di Indonesia belakangan ini, kata Yudhoyono, barangkali merupakan dampak dari keserakahan manusia yang mengeksploitasi sumber daya alam.

"Barangkali karena kesalahan dan keserakahan kita dalam menjaga dan menggunakan sumber-sumber kehidupan selama ini membuat ekosistem dan tatanan kehidupan berubah. Akibatnya kita menghadapi bencana alam, bencana kesehatan dan bencana kehidupan secara bersamaan," katanya.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini kemudian mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bertobat dan melestarikan alam.

"Sebelum terlambat, kita mesti bertobat dan memohon maaf kepada sang pencipta, tidak mengulangi kesalahan kita dan ke depan sungguh merawat dan melestarikan bumi kita dan sumber-sumber kehidupan yang dikandungnya," tutur SBY.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus