Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Warganet ramai membicarakan kaus bertulisan #JanganDiam yang dikenakan oleh Presiden RI ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Foto yang diunggah oleh akun media sosial Twitter @maspiyuuu, SBY terlihat mengenakan kaus itu bersama istrinya, Ani yudhoyono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"SBY pakai kaos #JanganDiam 'Jika yang Baik Diam, yang Jahat Menang' Pertanda Dilan bakal lengser." Akun dengan lebih dari 196 ribu pengikut itu menulis pada Sabtu, 27 Mei 2018 pukul 8:40.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kaus yang dimaksud itu bertuliskan #JanganDiam pada bagian belakangnya. Sedangkan bagian depannya terdapat tulisan "Do Something! Jika yang Baik Diam, Yang Jahat Menang." Saat laporan ini ditulis, cuitan itu telah dibagikan ulang sebanyak 311 kali dan disukai oleh 776 orang. 52 komentar menanggapi cuitan itu.
@yongkou345 berkomentar "#JanganDiam rakyat Indonesia harus ambil bagian dalam kemaslahatan negeri ini."
Tak sedikit warganet yang juga menyindir SBY karena tulisan yang tertera di kaus itu. "Waktu Pilgub DKI SBY kok abu-abu ya. Bertolak belakang dengan tulisan bajunya," tulis akun @akditanjung. Akun @blueshoecant2 menulis, "Buat dia sendiri kali itu tagar #JanganDiam, udah +-4 tahun diem bae."
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan juga mengunggah foto SBY mengenakan kaus #JanganDiam di akun Twitter pribadinya. Ia menjelaskan melalui kaus itu SBY ingin mengajak masyarakat memikirkan masalah Indonesia.
"Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, pesan moral ini sebagai bagian mengingatkan. Itu pesan moral politiknya." Hinca menjelaskan melalui pesan teks kepada Tempo. SBY berpesan agar sebagai anak bangsa sama-sama memikirkan masalah bersama.
Menurut Hinca, masalah yang dimaksud SBY adalah masalah ekonomi, lapangan kerja, daya beli, tenaga kerja asing, utang, keamanan, serta terorisme. Melalui kaus ini juga, Hinca mengatakan Partai Demokrat ingin mengutarakan sikapnya terhadap pemerintah sebagai penyeimbang. "Yang sudah baik lanjutkan, yang belum baik perbaiki." (*)
Lihat juga video: Anak Muda Ini Lahirkan Startup Bernilai Triliunan Rupiah dari Garasi