Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Budiman Sudjatmiko kembali mendapat sorotan publik. Pasalnya, dirinya mengaku pernah mendapat tawaran untuk mendukung pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud MD. Tawaran tersebut datang dengan iming-iming uang. Orang dari pihak Ganjar tersebut, kata Budiman, menawarkan uang miliran rupiah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut deretan kontroversi Budiman, dari aktivis hingga mendukung Prabowo-Gibran saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Aktivis dan mantan kader PDIP yang dukung Prabowo
Nama Budiman Sudjatmiko mulai dikenal saat ia menjadi aktivis yang menuntut reformasi di era Orde Baru. Pada 1996, Budiman mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik alias PRD. Namun, karena mendirikan partai ini, dia dipenjara pemerintah Orde Baru. Kala itu Budiman dianggap sebagai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996. Ia disebut sebagai dalang gerakan menentang Orde Baru.
Setelah bebas dari penjara, ia pun memutuskan gabung ke PDIP pada 2004. Statusnya sebagai kader bertahan hingga ia mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo, salah satu ketua umum partai pesaing PDIP.
Budiman Sudjatmiko secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dalam acara deklarasi Prabowo Budiman Bersatu atau Prabu di Semarang, Jumat, 18 Agustus 2023. Akibatnya, PDIP pun memecat Budiman dari kader partai.
2. Kota Metaverse
Sebagai Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. Ia mengatakan, total ada 10 kota metaverse yang akan dibangun Prabowo.
“Sembilan kota seperti sembilan planet, dan mataharinya adalah IKN sebagai super hub dari ekosistem digital. Ini bisa dikerjakan, orangnya ada,” kata Budiman dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa, 28 November 2023.
Menurut akar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa metaverse kurang efektif jika ingin dikembangkan. Lebih baik fokus pada teknologi AI. Karena uang yang digunakan merupakan sumber daya terbatas, sehingga Alfons menuturkan harus bijak menggunakannya. “Sekalipun itu uang negara atau anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).” ujarnya pada 6 Desember 2023.
3. Bukit Algoritma
Pada 2021, Budiman pernah menuai kontroversi ketika mencanangkan mega proyek pembangunan dan pengembangan industri teknologi 4.0 di Sukabumi. Proyek itu diberi nama Bukit Algoritma. Untuk merealisasikan proyek dengan lima prioritas program riset teknologi itu, Budiman menyebut sudah disiapkan anggaran sebesar satu miliar euro atau setara dengan Rp 18 triliun.
4. Dana SDM Desa
Pada 17 Januari 2023 lalu, Budiman mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk menggelontorkan dana sumber daya manusia desa atau Dana SDM Desa. Usulan nominal yang diusulkan Budiman berkisar 200 hingga 500 juta rupiah. Usulan Budiman tersebut menuai banyak kritik dari berbagai pihak.
5. Ditawari uang oleh tim Ganjar-Mahfud
Terbaru, Budiman Sudjatmiko mengaku pernah ditawari uang miliaran untuk mendukung Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. “Mas tak kasih miliaran kamu balik lagi ke Ganjar,” kata Budiman kepada Tempo menirukan orang itu, saat ditemui di Kawasan Palmerah, Kamis, 4 Januari 2024.
Budiman Sudjatmiko pun mengatakan bahwa ia menolak motif uang dalam mendukung salah satu pasangan calon. Ia pun meminta dukungannya kepada Prabowo jangan dikaitkan dengan uang. “Jangan Anda menembak Budiman dengan masalah uang. Tindakan politik saya tidak pernah dimotivasi uang. Saya dua kali menjadi anggota DPR, apakah punya rumah pribadi? Tidak. Mungkin lebih kaya Anda,” kata Budiman seperti dikutip Majalah Tempo edisi 1-7 Januari 2024.
ANANDA RIDHO SULISTYA | RIRI RAHAYU | MOH KHORY ALFARIZI | HENDRIK KHOIRUL MUHID | FAJAR PEBRIANTO | M. JULNIS FIRMANSYAH | ADIL AL HASAN