Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Senda Gurau Di ITB

Dalam acara penyambutan pengangkatan rektor baru ITB, dari Doddy Tisnaamijaya kepada Ing Iskandar Alisjahbana, para mahasiswa mengadakan aksi gurau yang ditujukan kepada Menteri P&K dan pejabat.(pdk)

25 Desember 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELESAI pelantikan rektor ITB yang baru, 7 Desember kemarin. dr. Sjarif Thajeb, Menteri P & K, menerima selembar stensilan. Kertas yang berisi ucapan Sepatah Kata dari Dewan Mahasiswa ITB itu antara lain berbunyi: "Agaknya situasi di luar kampus ini tak sepatutnya ditanggapi dengan kegembiraan yang meluap-luap. Masih banyak saudara-saudara kami yang kelaparan, terlanda bencana, tak berpendidikan, dan hidup di bawah standar kelayakan seorang manusia merdeka. Masih banyak pejabat-pejabat kami yang korupsi, berkomentar simpang siur, berpura-pura, bercuriga, berpolemik dengan argumentasi-argumentasi yang membuat kami makin tak mengerti". Maka dalam acara penyambutan ini, demikian tulis DM ITB, selain bergembira telah dapat menyelesaikan proses pemilihan pimpinan yang baru, juga kami ungkapkan perasaan dan komentar kami terhadap keadaan-keadaan di luar kampus ini. Semata-mata untuk tetap mengingatkan bahwa kampus ini tak berdiri sendiri. Kepada ITB kami ucapkan selamat. Kepada para pejabat negeri ini, kami ucapkan selamat. Kepada masa depan, kami ucapkan selamat datang, sambil bertanya: "Bagaimana kiranya wujudmu?" Sementara itu di sini kami masih mengamati, dan turut berkomentar sekali-sekali. Semoga dapat diterima denan keterbukaan hati. Menteri P & K yang menerima stensilan sambil dikepung mahasiswa dan beberapa poster itu, kabarnya memang membuka hati. "Karena kepercayaan kepada mahsiswa ITB, Menteri dan Gubernur Jabar membaca poster itu, bahkan dipotret bersama. Di sini kita dapat menilai jiwa bapak yang selengkapnya", puji Prof. Dr. Ing Iskandar Alisjahbana yang baru beberapa hari saja jadi rektor ITB yang baru. Bicara kepada Pikiran Rakyat, Bandung, Iskandar menyebut Aksi Gurau yang dilakukan mahasiswa ITB, bukan ditujukan semata-mata kepada Menteri P & K saja. "Tapi untuk kita semua", bela Iskandar lagi. SK 028 Ditujukan kepada Menteri atau kepada siapa, yang jelas selesai melancarkan Aksi Guraunya, DM ITB segera mengirim sebuah memorandum kepada rektornya yang baru. Isinya antara lain seruan kepada pemerintah, untuk memberikan keleluasaan kepada pimpinan ITB dalam menentukan kebijaksanaannya, serta tidak terlalu kaku dalam instruksi-instruksi ataupun batasan-batasan kerja. Semua ini, demikian memorandum itu, didasarkan kepada hakekat institut pendidikan sebagai institusi idealisme dan institusi berfikir. Dilihat dari sifat ini maka setiap pembatasan instruksionil berdasarkan hirarki kelembagaan dan jabatan kepemerintahan apapun alasannya, bertentangan dengan hakekat pendidikan. Memorandum itu sempat juga minta agar pimpinan ITB sendiri tidak melakukan campur tangan terlalu jauh terhadap kegiatan mahasiswa. Karena itu benar-benar dibutuhkan sikap pimpinan dan staf pengajar untuk menempatkan mahasiswa tidak hanya sebagai obyek pendidikan dan bahan mentah yang harus diproses di ITB tapi juga sebagai subyek pendidikan yang memiliki eksistensi kemanusiaan yang sederajat. Bagaimana tentang SK 028? Dalam Kertas Posisi yang diajukan Iskandar ketika masih berlangsung proses pemilihan rektor, disebutkan bahwa dengan manejemen yang cocok, SK itu tidak usah memaksakan iklim dalam sebuah lembaga pendidikan tinggi menjadi apatisme. sinisme, dan terasing dari masyarakat sekelilingnya. Rektor yang baru menerima jabatan dari tangan Prof. Dr. Doddy Tisna Amidjaja itu menyinggung perlunya memindahkan perhatian dari politik praktis ke politik teknologi. Politik praktis, menurut Iskandar, adalah tindakan politik yang langsung mempengaruhi keseimbangan partai dan golonga dalam Pemilu. Sedangkan politik tekno logi, melihat dulu kepentingan masyara kat tanpa mengidentifisir sesuatu golongan. Sehubungan dengan itu Iskandal berpendapat, SK 028 sebagai persoalan demokrasi. Karena itu sudah direncanakan untuk mengadakan diskusi tentang SK 028 di ITB. "Kita undang Menteri. Dirjen, atau tokoh-tokoh lain. Sebab sesungguhnya dengan SK ini kita bebas berbicara tentang pemilu, film, demokrasi atau tentang apa saja", ucap Iskandar kepada Pikiran Rakyat. Kalau begitu, siapa bilang SK 028 itu basi?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus