Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Berita Tempo Plus

Setelah Pertemuan Jenggala Gagal

Belasan "partai Islam", dengan segala variasinya, mulai unjuk gigi. Ada yang punya target menolak Pancasila sebagai asas partai. Masihkah diminati umat?

12 Oktober 1998 | 00.00 WIB

Setelah Pertemuan Jenggala Gagal
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kenapa hanya kaum "modernis" yang umumnya (atau, istilah Yusril Ihza, secara grand idea) berkiblat pada Masyumi? Tadinya Suny punya rencana mengajak serta ulama "tradisionalis", termasuk dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). "Tapi tidak berhasil," kata Suny. Skenario Jenggala--ini alamat rumah Suny--berubah total. Apalagi perkembangan politik belakangan ini menampakkan kemungkinan terjadinya koalisi antara petinggi NU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, figur sentral Partai Kebangkitan Bangsa, dan Ketua PDI Perjuangan Megawati. Para pengamat menyebut koalisi mereka sebagai "gandeng tangan Islam tradisional dengan kekuatan nasionalis."

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus