Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Siapa Hispran? Siapa Hispran ?

Haji Ismail Pranoto alias Hispran, Imam Darul Islam (DI) yang pernah berkampanye untuk Golkar pada pemilu 1971 ditangkap di desa Bendoringgit, Blitar, dan divonis penjara seumur hidup oleh PN Surabaya. (nas)

30 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM persidangan di Surabaya itu, Hispran kurus Jangkung dan berkumis, selalu mengenakan stelan jas hitam-hitam dan berpeci. Ia juga mempergunakan alat pembantu pendengaran. Pernah ikut berjuang di Jawa Tengah di awal Revolusi, sekitar 1948 ia bergabung dengan gerakan S.M. Kartosuwirjo. Tapi beberapa saat setelah "Imam Darul Islam" itu tertangkap, ia menyerahkan diri dan akhirnya mendapat amnesti dari Pemerintah. Orang ini, menurut beberapa kenalannya di Brebes, kemudian aktip dalam kegiatan dagang dan da'wah Islarn. Ia memang cukup berpengaruh di sana, meskipun tidak begitu pandai pidato. Bahkan 3 tahun menjelang Pemilu 1971, ia menjadi salah seorang pimpinan Golkar setempat. Setahun kemudian memimpin GUPPI, sebuah organisasi Islam dalam keluarga besar Golkar. Dalam Pemilu 1971, ia berkampanye untuk Golkar. Dan menang. Tapi kabarnya ia sendiri tidak sempat duduk sebagai anggota DPRD setempat. Dalam Pemilu 1977, ia tidak lagi aktip sebagai orang Golkar. Ke mana Hispran? Ia hilang dari peredaran. Kabarnya "berdagang". Barangkali dalam kegiatan "dagang" itulah ia berhubungan kembali dengan bossnya: Danu Muhammad Hasan. Dan pihak Laksusda Jawa Barat pun mencari-carinya. Dalam rangka pengamanan, di bulan Ramadhan 1 Nopember 1976, Pangdam VI/Siliwangi Himawan Sutanto menyelenggarakan silaturahmi dengan seluruh bekas DI/TII Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, sebagaimana diceritakan oleh Ateng Djaelani pada TEMPO, ada sebuah anekdot. Himawan Sutanto menyatakan bahwa Hispran yang kembali menghilang harus disadarkan. Belum selesai Panglima mengucapkan kalimat tersebut, seorang lelaki tampak mengacungkan tangan di tengah-tengah para yang hadir. "Saya Hispran, Pak," kata lelaki itu. "Rupanya secara diam-diam ia juga datang," tutur Ateng. Potret Hispran bersama Himawan Sutanto, oleh Dinas Penerangan Laksuda Jawa Barat disiarkan pula kepada pers dan dimuat oleh harian Sinar Harapan Jakarta edisi 4 Nopember 1976. Betapa pun, ini membuktikan bahwa kontak-kontak di antara mereka masih sangat erat. Akhir tahun lalu wartawan TEMPO menjenguk rumah Hispran di kampung Kauman, Brebes, Jawa Tengah. Di sana tinggal isterinya yang kedua bersama empat anaknya. Yang terkecil ketika itu baru berusia tujuh bulan. Isteri kedua ini dikawini oleh Hispran menjelang Pemilu 1977 lalu. Rumah Hispran ini potongannya kuno, dengan pekarangan yang luas. Di ruang tamu tampak kursi rotan yang sudah agak usang. Tapi juga ada satu set meja-kursi tamu dengan jok yang lumayan. Sebingkai potret Presiden Soeharto terpampang di ruang tarnu itu. Tembok bercat kuning itu cuma membalut ruang depan saja, sedang bagian belakang ditutup dengan gedeg. Setelah muncul dalam silaturahmi di Bandung itu, Hispran kembali tak nampak batang hidungnya. Tapi beberapa saat kemudian ia mendadak tampak bertamu di rumah beberapa orang Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sesudah itu kabarnya berangkat ke Sumatera, ke Lampung. Lalu beberapa saat tampak keluar masuk sebuah hotel mewah di Jakarta. Ketika suatu saat muncul di Jawa Timur, di sebuah desa -- Bendoringgit, kabupaten Blitar -- ia ditangkap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus