Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur Ahmad Ali dan Anwar Hafid diprediksi akan bersaing ketat dalam pemilihan gubernur Sulawesi Tengah atau Pilgub Sulteng pada simulasi pemilihan yang dilakukan oleh Populi Center. Populi Center melakukan empat model simulasi terhadap calon gubernur jika pemilihan digelar hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati mengatakan simulasi memperkirakan perebutan kursi akan berlangsung sengit, terutama antara Anwar Hafid dan Ahmad Ali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan demikian, pihak yang mampu meraup dukungan dari undecided voters lah yang akan memenangi persaingan tersebut,” kata Hartanto lewat keterangan tertulisnya, Sabtu, 7 Juli 2024.
Populi Center menyelenggarakan Survei Partisipasi dan Preferensi Pemilih Jelang Pilgub Sulawesi Tengah, mulai 24 Juni hingga 3 Juli 2024. Sampel responden tersebar secara proporsional di 13 Kabupaten/Kota.
Hartanto mengatakan, tujuan survei ini untuk melihat peta persaingan terkini di antara calon-calon yang disebut-sebut akan berlaga dalam Pilgub Sulawesi Tengah mendatang sebagai referensi bagi pemilih dalam menentukan pilihan. “Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal,” ujarnya.
Ahmad Ali merupakan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem. Ia telah mengantongi rekomendasi dukungan untuk maju Pilgub Sultengdari Gerindra, PPP, PAN dan PSI. Sedangkan Anwar Hafid adalah anggota DPR yang telah mendapat dukungan dari Demokrat, PKS dan PBB.
Berdasarkan data survei, Anwar Hafid menjadi tokoh yang paling banyak dipilih apabila Pilgub Sulawesi Tengah dilakukan hari ini. Dari empat model simulasi 3 calon gubernur, Anwar Hafid mendapatkan elektabilitas terbesar di tiga model simulasi. Pada simulasi pertama, Anwar Hafid unggul dengan 46,7 persen, disusul Rusdy Mastura (26,8 persen), dan Mohamad Irwan Lapata (6,6 persen).
Pada simulasi kedua, Anwar Hafid unggul dengan 39,3 persen, disusul Ahmad Ali (38,6 persen), dan Mohamad Irwan Lapata (6,5 persen). Kemudian pada simulasi ketiga, Anwar Hafid juga unggul dengan 37,3 persen, disusul Ahmad Ali (36,5 persen), dan Hidayat Lamakarate (11,2 persen). Terakhir, pada simulasi keempat, Ahmad Ali unggul dengan 33,5 persen, disusul Anwar Hafid (31,8 persen), dan Rusdy Mastura (21 persen).
“Sisa angka pada tiap simulasi masuk kategori belum memutuskan dan tidak tahu/tidak jawab,” kata Hartanto.
Sementara pada simulasi 2 calon (head to head), Anwar Hafid mendapatkan elektabilitas tertinggi di semua model model simulasi calon. Pada simulasi pertama, Anwar Hafid dengan 65,6 persen mengungguli Mohamad Irwan Lapata dengan 11,1 persen. Pada simulasi kedua, Anwar Hafid dengan 63,7 persen mengungguli Hidayat Lamakarate dengan 14,3 persen.
Pada simulasi ketiga, Anwar Hafid dengan 49,8 persen mengungguli Rusdy Mastura dengan 31 persen. Pada simulasi keempat, Anwar Hafid dengan 43,3 persen mengungguli Ahmad Ali dengan 41,4 persen.
Pada simulasi pasangan, Anwar Hafid yang digadang-gadang akan berpasangan dengan Reny Lamadjido unggul atas pasangan calon lainnya. Pada simulasi pertama, pasangan Anwar Hafid-Reny Lamadjido meraup 43,4 persen mengungguli pasangan Rusdy Mastura-Ahmad Ali dengan 36,1 persen. Pada simulasi kedua, pasangan Anwar Hafid-Reny Lamadjido dengan 41,4 persen mengungguli pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri dengan 39,9 persen.
“Sisa angka pada tiap simulasi masuk kategori belum memutuskan dan menolak menjawab,” kata Hartanto.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) kepada 1.000 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan rentang Margin of Error (MoE) ± 4-4,8 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan aplikasi survei Populi Center.