Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Survei: 53 Persen Responden Menilai RUU HIP Upaya Ubah Pancasila

Survei Indikator Politik Indonesia mencatat hanya 28,4 persen responden yang tahu Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

22 Juli 2020 | 11.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat (baju merah), Peneliti Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi (batik tengah), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dalam diskusi di DPP PDIP, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Agustus 2019. Tempo/Egi Adyatama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indikator Politik Indonesia mencatat hanya 28,4 persen responden yang tahu atau pernah mendengar tentang RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Survei ini digelar pada 13-16 Juli 2020 terhadap 1.200 responden melalui telepon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mayoritas atau 71,6 pesen tidak tahu, yang tahu tidak sampai sepertiga," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Selasa, 21 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari 28,4 persen responden yang mengetahui, sebanyak 53,5 persen berpendapat RUU HIP diduga merupakan upaya mengubah Pancasila menjadi trisila dan ekasila. Kemudian sebanyak 21,3 persen berpendapat bahwa memaknai Pancasila ke dalam trisila dan ekasila tidak mengubah Pancasila itu sendiri, dan 25,3 persen tidak tidak tahu atau tidak menjawab.

Masih dari basis responden yang mengetahui RUU HIP, 68,7 persen berpendapat sebaiknya pembahasannya dihentikan atau dicabut. Adapun yang menganggap pembahasan RUU HIP sebaiknya dilanjutkan sebanyak 15,7 persen.

Ditilik dari basis pemilih di Pilpres 2019, sebanyak 46,1 persen dari 55,4 persen responden yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin berpendapat RUU HIP berupaya mengubah Pancasila. Adapun dari 44,6 persen responden basis pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sebanyak 67,6 persen responden yang menganggap RUU HIP hendak mengubah Pancasila.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan hasil survei Indikator ini menunjukkan bahwa kegaduhan terkait RUU HIP di media sosial berbanding terbalik dengan yang terjadi di lapangan.

"Inilah yang mendorong PDI Perjuangan untuk tetap apa pun di dalam politik itu menangis dan tertawa bersama rakyat itu lebih dominan," kata Hasto, Selasa, 21 Juli 2020.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus