Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono, menjanjikan mengadakan kamera pengawas (CCTV) saat blusukan ke kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 8 Oktober 2024. Adapun pemasangan CCTV termasuk salah satu program unggulan dari lawannya di Pilkada Jakarta, yaitu pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati mirip, Suswono menyatakan pengadaan CCTV oleh mereka bakal berbeda dari Pramono Anung-Rano Karno. Sebab, CCTV itu akan dianggarkan lewat dana Rp 200 juta yang disalurkan ke setiap RW jika dia memenangi Pilkada Jakarta 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Permasalahan di Jakarta bukan hanya CCTV atau balai rakyat atau semacamnya. Makanya dengan dana Rp 200 juta untuk setiap RW, semua kebutuhan itu bisa terpenuhi," kata Juru bicara Ridwan Kamil-Suswono, Rian Ernest, saat ditemui Tempo di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 11 Oktober 2024.
Rian membantah jika program CCTV yang disampaikan oleh Suswono pada blusukan itu, meniru program Pramono Anung-Rano Karno. Sebab, dia menyebut tidak semua daerah akan dipasang CCTV dan hanya perlu di kawasan rawan atau membutuhkan saja.
"Ada RW-RW yang strata ekonominya sudah bagus, mungkin di sana ada banyak CCTV, jadi tidak perlu lagi ditambah. Namun dialihkan ke fasilitas lain, misalnya kebutuhan tempat ibadah, pemandian jenazah, macam-macam," ucap politikus Golkar itu.
Adapun CCTV yang disampaikan oleh Suswono di Kampung Bahari, menurut Rian, sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut akan fasilitas kamera monitor keamanan. "Itu semua kami kembalikan ke kebutuhan dan keperluan dari setiap RW," kata Rian.
Jika menang Pilkada Jakarta, pasangan nomor urut 1 akan berkoordinasi dengan jajaran pemerintah di tingkat paling dasar, misalnya ASN di kelurahan dan kecamatan. Ihwal apa saja fasilitas yang perlu disalurkan lewat anggaran program tersebut. "Nantinya ada teman-teman dari ASN atau PNS di kelurahan juga akan melakukan screening dan memastikan bahwa apapun itu memang sesuai kebutuhan dan juga akuntabel," ucap Rian.
Lebih lanjut, kata Rian, anggaran Rp 200 juta per RW akan mampu menyelesaikan masalah dan menjawab kebutuhan warga Jakarta. Dia menilai, sebaiknya program seperti ini yang dimunculkan supaya fasilitas yang hadir di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan keperluannya.
"Justru kalo semua RW seragam tidak mungkin, karena inilah Jakarta, melting pot, berbagai ragam masyarakat, strata ekonomi, ini pasti akan sangat menarik," ucap Rian. "Mungkin butuh CCTV, mungkin butuh tempat pemandian jenazah, mungkin butuh taman baca, mungkin butuh sanggar teater."
Pilihan editor: Jokowi Ungkap Prabowo Lantik Menteri pada Senin 21 Oktober 2024