Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Harryadin Mahardika, bercerita tim debat Prabowo menyiapkan daftar singkatan atau akronim untuk dihapalkan calon presiden nomor urut 02 itu. Harryadin mengatakan tim sempat memaksa Prabowo menghapal singkatan yang sudah disiapkan tim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya dan teman-teman memaksa Pak Prabowo menghapal singkatan, karena jangan-jangan nanti Pak Jokowi menanyakan singkatan,” ujar Harryadin dalam acara diskusi Polemik, di d’consulate, Jakarta, Sabtu, 16 Februari 2019.
Pada debat Pilpres 2014, Prabowo sempat tak bisa menjawab pertanyaan Jokowi soal kepanjangan dari TPID atau Tim Pengendalian Inflasi Daerah.
Namun, menurut Harryadin, Prabowo enggan menghapalkan nama-nama singkatan ini. Menurutnya Prabowo percaya bahwa Jokowi tidak akan melayangkan pertanyaan yang sama.
Menurut Harryadin, menanyakan singkatan tidak patut dilakukan di dalam debat skala presiden. Sebab, kata dia, tidak akan banyak menyumbang substansi kepada masyarakat yang menonton debat. Apalagi menanyakan singkatan hanya bertujuan untuk menyerang atau menjatuhkan lawan saja. “Kalau di tingkat daerah, mungkin masih bisa diterima ya, karena sangat bicara masalah teknis,” ujar dia.
Sebaliknya juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan ihwal menanyakan singkatan oleh Jokowi belum dapat dipastikan. Namun, menurut dia, menanyakan hal tersebut sebagai hal wajar, bila dipandang sebagai penguasaan capres terhadap nomeklatur di pemerintahan. “Saya kira itu suatu hal yang wakar dong. Seorang presiden kan harus tahu detailnya,” kata Ace kepada wartawan di lokasi yang sama.