Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

TNI AU Temukan Lokasi Ceceran Diduga Avtur Sriwijaya Air SJ182

Ada anomali kontras warna yang terlihat di permukaan laut. Diduga jadi lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ182.

10 Januari 2021 | 10.02 WIB

Evakuasi serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang ditemukan penyelam dari Komando Pasukan Katak di perairan Kepulauan Seribu, Ahad, 10 Januari 2021. Tempo/Adam Prireza
Perbesar
Evakuasi serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang ditemukan penyelam dari Komando Pasukan Katak di perairan Kepulauan Seribu, Ahad, 10 Januari 2021. Tempo/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tim TNI Angkatan Udara menemukan titik terang lokasi hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang di perairan Kepulauan Seribu kemarin, Sabtu, 9 Januari 2021. Mereka menemukan dugaan ceceran avtur di lokasi yang merek cari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kita bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaaan laut. Saya berasumsi, bahwa itu adalah tumpahan minyak. Sangat jelas sekali," ujar Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda Henri Alfiandi, saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Ahad, 10 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Henri mengatakan titik pencarian yang dijelajahi oleh timnya ada di 055523 Lintang Selatan dan 1063605 Bujur Timur. Titik ini yang sejak awal dilaporkan menjadi titik dugaan awal hilangnya Sriwijaya Air. Henri menduga ituceceran minyak.

"Luas sekali jangkauannya karena kurang lebih 18 jam. Kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat," kata Henri.

Tim pencari udara menggunakan metode pencarian ladder dengan menggunakan dua helikopter. Dua kali mencari, belum terlihat adanya temuan. Namun saat pencarian dilakukan lebih dekat ke laut, Henri mengatakan mulai ditemukan beberapa serpihan umum.

"Banyaknya serpihan-serpihan. Kita tak yakin apakah itu serpihan sampah laut, yang jelas itu sampah. Sampah itu terdiri dari berbagai macam, tapi kecurigaan kita itu adalah bagian dari hal hal yang mudah mengapung dari bagian pesawat," kata Henri.

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus