Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan masuknya Tentara Nasional Indonesia atau TNI ke kampus IPB merupakan bentuk kerja sama yang berbasis kepentingan akademis. Menurut Arif, IPB berperan sesuai kapasitas lembaga pendidikan tinggi saat memberi pelatihan teknis tentang pertanian kepada prajurit TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pilihan editor: Gerhana Matahari dalam Pemerintahan Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Keterlibatan IPB dalam kegiatan ini bersifat akademik dan teknis, terutama dalam mendiseminasikan ilmu dan praktik pertanian yang berbasis riset dan inovasi," kata Arif Satria kepada Tempo, Rabu, 23 April 2025. Arief menyebut kerja sama itu berawal dari penawaran TNI yang ingin belajar tentang teknis pertanian.
Arif menyampaikan IPB menyediakan tenaga pendidik serta fasilitas pembelajaran. "IPB University merespons permintaan dari TNI untuk mendukung kegiatan bimbingan teknis Kompi Produksi Pangan dengan menyediakan narasumber serta fasilitas pembelajaran seperti kebun percobaan dan laboratorium lapangan," tutur Arif.
Dalam kegiatan pelatihan yang berjalan selama lima hari, Arif berujar kegiatan ini bertujuan agar para prajurit TNI mendapat pemahaman dasar mengenai produksi pangan yang berkelanjutan. Materi itu disesuaikan dengan standar ilmiah dan praktik pertanian yang telah dijalankan oleh IPB selama ini.
Arif berpendapat kegiatan yang ingin meningkatkpan kapasitas di bidang pangan harus didukung secara terbatas pada ranah keilmuan. Ia menegaskan, keterlibatan IPB yang memberi pelatihan teknis pertanian kepada TNI adalah wujud tri dharma perguruan tinggi.
"Dalam konteks ini, IPB menjalankan perannya sebagai penyedia pengetahuan dan ruang belajar bagi berbagai pihak yang membutuhkan," ujar Arif.
Sebelumnya, fenomena TNI masuk kampus kini merambah juga ke IPB. Menurut Asisten Teritorial Panglima TNI Mayor Jenderal Mohamad Naudi Nadika, para prajurit akan mengikuti pelatihan pertanian dari IPB yang dianggap sebagai ahli.
"TNI menjalin kerja sama dengan IPB University sebagai salah satu institusi ahli di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan,”ujar Naudi dalam keterangannya pada Selasa, 22 April 2025. Naudy menjelaskan prajurit yang mengikuti program pelatihan merupakan yang tergabung ke dalam Kompi Produksi.
Naudi berujar, keberadaan Kompi Produksi merupakan tindak lanjut dari penerbitan peraturan panglima (Perpang) tentang pembentukan unit produksi di seluruh jajaran TNI. Kompi Produksi itu dibentuk di setiap Komando Distrik Militer (Kodim), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), dan Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) di seluruh Indonesia.
"Kompi Produksi ini akan mengusung konsep integrated farming. Di dalamnya, selain kegiatan produksi berbagai komoditas pangan, juga akan dilakukan pengolahan hasil panen menjadi produk dengan nilai tambah," kata Naudi. Ia mengklaim TNI akan melibatkan berbagai komponen masyarakat termasuk petani.
Dengan menjadikan IPB sebagai mitra, Naudi ingin para prajurit TNI kelak bisa menjadi kader yang akan mengelola Kompi Produksi di daerah masing-masing. "Diharapkan, setelah mendapatkan pelatihan di IPB University, para prajurit ini dapat menularkan ilmunya dan membangun Kompi-kompi Produksi yang tersebar di seluruh Indonesia," ucap Naudi.
Pilihan editor: Komisi X DPR: Bantuan untuk Guru Honorer Diumumkan 2 Mei