Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

TPNPB OPM Tuding TNI-Polri Menyandera Rombongan Pemda Nduga

Dalam rombongan tersebut, kata Sebby Sambom, ada Ketua I dan II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nduga.

2 Januari 2019 | 07.52 WIB

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kiri) didampingi Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto (kiri) berbincang dengan keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat serah terima jenazah di hanggar Avco Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat, 7 Desember 2018. Sebanyak sembilan jenazah korban penembakan KKB di Nduga diserahterimakan ke pihak keluarga. ANTARA
Perbesar
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kiri) didampingi Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto (kiri) berbincang dengan keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat serah terima jenazah di hanggar Avco Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat, 7 Desember 2018. Sebanyak sembilan jenazah korban penembakan KKB di Nduga diserahterimakan ke pihak keluarga. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Aparat gabungan TNI-Polri dituding menyandera rombongan Pemerintah Daerah Nduga, Papua, di Distrik Yigi. Tudingan itu diutarakan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jumlahnya mungkin puluhan, karena rombongan tim yang disandera," ujar Sebby melalui pesan teks, Selasa, 1 Januari 2019. Dalam rombongan tersebut, kata dia, ada Ketua I dan II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nduga.

Sebby, yang bermukim di Papua Nugini, menceritakan pada 28 Desember 2018, rombongan tim melakukan perjalanan dari Wamena sekitar pukul 10.30 WIT menuju Yigi. Saat sedang berada di Mbua, rombongan disandera oleh TNI-Polri yang berjaga di daerah tersebut.

Puluhan orang itu disandera, kata Sebby, karena tidak memiliki surat izin. "Dan sampai hari ini masih disandera di sana," ucap dia. Rombongan itu rencananya akan mengumpulkan warga Yigi, Nitkuri, dan Mugi yang lari ke hutan setelah perang dengan TNI-Polri.

Tudingan penyanderaan itu ditampik Polri. "Itu hanya bagian dari propaganda mereka untuk menarik simpati," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo melalui pesan teks, Rabu, 2 Januari 2019.

Dedi menuturkan, keberadaan Polri-TNI justru melindungi masyarakat di Nduga dari ancaman kelompok bersenjata. Ini dilakukan setelah adanya penyerangan kelompok bersenjata yang dilakukan kepada para pekerja proyek Trans Papua pada Desember lalu. Dalam serangan itu, belasan pekerja meninggal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus