Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Wabah Virus Corona, KKP Batam Karantina Belasan ABK di Atas Kapal

Sebelumnya, pemerintah Singapura memberikan notifikasi kepada Indonesia agar melacak perjalanan pasien positif pengidap virus Corona, VP, di Batam.

4 Maret 2020 | 07.48 WIB

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa 3 Maret 2020. Kegiatan desinfeksi yang dilakukan di area terminal domestik dan internasional bandara tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi potensi penyebaran COVID-19 atau virus Corona. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Perbesar
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa 3 Maret 2020. Kegiatan desinfeksi yang dilakukan di area terminal domestik dan internasional bandara tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi potensi penyebaran COVID-19 atau virus Corona. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Batam - Mengantisipasi mewabahnya virus Corona, jumlah pasien karantina di Batam bertambah 12 menjadi 27 orang. Hari ini, Rabu, 3 Maret 2020 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Batam kembali mengkarantina belasan anak buah kapal (ABK). Karantina berlangsung di atas kapal di perairan Batam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kapal yang mereka awaki itu ditumpangi pasien yang positif mengidap virus Corona di Singapura berinisial VP, 37 tahun. Sebelum ditetapkan positif Corona, VP pernah beberapa hari jalan-jalan di Kota Batam. "Semuanya dalam keadaan sehat, mereka dibagi menjadi dua kapal," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam, Achmad Farchanny.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Achmad menjelaskan, ABK ini dikarantina di atas kapal atas permintaan mereka sendiri. Setidaknya ada dua kapal yang disediakan perusahaan untuk mengkarantina awak kapal itu.

Ia menolak menyebutkan lokasi karantina, yang jelas berada di Kota Batam. “Mereka orang kapal, mintanya dikarantina di kapal," kata Achmad. Petugas kesehatan telah mengambil spesimen atau SWAP atas 12 awak kapal itu dan sudah dikirim ke Kementerian Kesehatan RI.

Selain itu, KKP masih menelusuri penumpang yang satu kapal dengan VP ke Batam dan ke Singapura. "Beberapa penumpang sudah dihubungi," kata dia.

Sedangkan untuk WNA yang berada di kapal tersebut, pemerintah Indonesia akan memberikan notifikasi kepada Singapura. "Untuk ditindak lanjuti kementerian kesehatan Singapura," kata dia.

Ia melanjutkan, meskipun karantina dilakukan di kapal dapat dipastikan aksessibilitas petugas kesehatan tetap bisa dilakukan ke kapal untuk kontrol kesehatan.

Sebeumnya, seorang perempuan berinisial VP berkunjung ke Batam. Setelah beberapa hari kembali ke Singapura, VP dinyatakan positif mengidap virus Corona. Pemerintah Singapura memberikan notifikasi kepada Indonesia agar melacak perjalanan VP di Batam.

Di Batam, setidaknya VP sudah berinteraksi dengan puluhan orang, baik secara tidak langsung ataupun langsung. Hasilnya sebanyak 27 orang dikarantina di Batam.

Yogi Eka Sahputra

Kontributor Tempo di Tanjungpinang, Kepulauan Riau

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus