Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Cegah Permainan Harga Pangan Selama Ramadan

Menurut dia, langkah itu bisa diambil dengan melakukan pengawasan terhadap harga pangan oleh pemerintah maupun Satgas Pangan.

1 Maret 2025 | 06.19 WIB

Pedagang sayuran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, 25 Februari 2025. Menjelang Ramadan, sejumlah harga komoditas pangan seperti bawang, cabai, daging ayam dan sapi mengalami kenaikan. Menurut pedagang kenaikan harga mulai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu dan telah terjadi dari beberapa hari sebelumnya. Tempo/M Taufan Rengganis
Perbesar
Pedagang sayuran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, 25 Februari 2025. Menjelang Ramadan, sejumlah harga komoditas pangan seperti bawang, cabai, daging ayam dan sapi mengalami kenaikan. Menurut pedagang kenaikan harga mulai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu dan telah terjadi dari beberapa hari sebelumnya. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Cucun Ahmad Syamsurijal meminta agar pemerintah dapat memastikan tidak ada permainan harga pangan selama bulan Ramadan. Dia mengatakan, bahwa harga pangan harus berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, langkah itu bisa diambil dengan melakukan pengawasan terhadap harga pangan oleh pemerintah maupun Satgas Pangan. Politikus PKB ini berharap agar langkah pemerintah untuk menstabilkan harga pangan bisa diterapkan dengan baik di daerah-daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Agar langkah pemerintah berhasil, semua perlu bekerja sama," kata Cucun dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 1 Maret 2025.

Imbauan itu ia utarakan lantaran kekhawatirannya terhadap kenaikan harga sejumlah komoditas pangan menjelang Ramadan, seperti harga telur ayam, cabai rawit, dan daging sapi. Menurut dia, harga ketiga komoditas itu memang kerap naik menjelang ibadah puasa karena permintaan yang meningkat.

"Tapi kami berharap Satgas Pangan dapat mengontrol agar lonjakan harga tidak berlanjut dan merugikan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, dia menyatakan bahwa Satgas Pangan perlu memantau ketersediaan pangan di pasaran. Hal itu, kata dia, perlu dilakukan untuk mengantisipasi penimbunan barang.

"Jika pasokan berkurang, harga-harga pangan pasti akan melonjak. Kondisi seperti ini harus dihindari," ucapnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya telah mewanti-wanti pengusaha agar tak menjual bahan pangan strategis di atas HET menjelang Ramadan dan Idulfitri. Ia mengatakan, Satgas Pangan Polri akan membina hingga menyegel usaha yang melanggar ketentuan pemerintah.

“Semua pengusaha tidak boleh menjual komoditas pangan strategis di atas HET, antara lain untuk beras, daging, bawang putih, bawang merah, dan gula. Jika ada yang mencoba menaikkan harga, Satgas Pangan akan bertindak,” ujar Amran Sulaiman dalam keterangan resminya, Senin, 24 Februari 2025.

Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah ingin memastikan harga semua komoditas pangan strategis bisa terjangkau oleh masyarakat dan tidak melampaui HET, terutama jelang Ramadan dan Idul Fitri. Para jajarannya menerjemahkan perintah ini dengan menggelar operasi pasar pangan murah secara besar-besaran.

Han Revanda berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus