Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

WHO: Kebutaan Kurangi Kualitas Hidup dan Bebani Perekonomian Global

Kebutaan menimbulkan beban keuangan global yang sangat besar dengan estimasi kehilangan produktivitas global tahunan sekitar US$ 411 miliar.

16 Agustus 2023 | 14.55 WIB

Para penyandang tunanetra jalan bergandengan usai mengikuti kegiatan Edukasi Keuangan yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Aula Serbaguna Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. OJK mengajak seluruh pelaku usaha jasa keuangan untuk memberikan kemudahan dan fasilitas bagi mereka yang difabel, seperti mempermudah penyandang disabilitas dalam membuka rekening, pembiayaan kredit bagi pelaku usaha, hingga memperoleh produk asuransi. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Para penyandang tunanetra jalan bergandengan usai mengikuti kegiatan Edukasi Keuangan yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Aula Serbaguna Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. OJK mengajak seluruh pelaku usaha jasa keuangan untuk memberikan kemudahan dan fasilitas bagi mereka yang difabel, seperti mempermudah penyandang disabilitas dalam membuka rekening, pembiayaan kredit bagi pelaku usaha, hingga memperoleh produk asuransi. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan gangguan penglihatan atau kebutaan sangat berdampak pada kualitas hidup di antara populasi orang dewasa di dunia. Orang dewasa dengan gangguan penglihatan dapat mengalami tingkat pekerjaan yang lebih rendah dan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dalam kasus orang dewasa yang berada dalam kelompok umur lanjut usia, gangguan penglihatan dapat berkontribusi pada isolasi sosial, kesulitan berjalan, risiko jatuh dan patah tulang yang lebih tinggi, dan kemungkinan masuk lebih awal ke panti jompo atau membutuhkan perawatan," tulis WHO dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan melalui situs internasional WHO, Kamis 10 Agustus 2023.

Kebutaan Beri Dampak Eknomi Dunia

Selain berkurangnya kualitas hidup seseorang, gangguan penglihatan juga memberikan dampak ekonomi dunia. WHO menyebutkan, Gangguan penglihatan menimbulkan beban keuangan global yang sangat besar dengan estimasi kehilangan produktivitas global tahunan sekitar US$ 411 miliar paritas daya beli. Angka ini jauh melebihi perkiraan selisih biaya untuk mengatasi kebutuhan gangguan penglihatan itu sendiri yang tidak terpenuhi, yaitu sekitar US$ 25 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu perlu Ada intervensi efektif yang dapat mencakup promosi, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi yang menjawab kebutuhan yang terkait dengan kondisi mata dan gangguan penglihatan.

"Sebab, banyak kasus kehilangan penglihatan dapat dicegah (seperti yang disebabkan oleh infeksi, trauma, obat-obatan tradisional yang tidak aman, penyakit perinatal, penyakit terkait gizi, penggunaan yang tidak aman atau pemberian pengobatan topikal tanpa berkonsultasi dulu dengan optamologis," tulis laporan WHO tersebut.

Efektivitas Waktu Pengobatan

Padahal WHO menegaskan bahwa efektifitas waktu dalam pengobatan sangat pentting. Kondisi mata, seperti retinopati diabetik, deteksi dini dan pengobatan tepat waktu sangat penting untuk menghindari kehilangan penglihatan yang tidak dapat dipulihkan.

Dalam laporan WHO itu disebutkan bahwa koreksi kacamata untuk kelainan refraksi dan pembedahan untuk katarak adalah yang paling hemat biaya dari semua intervensi perawatan kesehatan. Namun, secara global hanya 36% orang dengan gangguan penglihatan jauh karena kelainan refraksi telah menerima akses ke kacamata yang sesuai dengan kebutuhan, 17% orang dengan gangguan penglihatan atau kebutaan karena katarak telah menerima akses ke operasi berkualitas 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus