Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Yudhoyono mendapat sejumlah penghargaan selama lawatannya ke luar negeri. The Nature Conservancy, World Resources Institute, dan World Wildlife Fund menganugerahi dia "Valuing Nature Award" atas kepeloporannya menjaga kelestarian sumber daya alam. Yudhoyono dinilai berhasil membentuk Prakarsa Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Initiative/CTI) pada terumbu karang, perikanan, dan ketahanan pangan. Penghargaan kedua diberikan US-ASEAN Business Council (USABC), berupa "USABC 21th Economic Achievement Award". Ini merupakan pengakuan atas keberhasilan Indonesia mendukung investasi yang kondusif serta mendorong kerja sama bisnis dan ekonomi antarnegara ASEAN, juga antara Indonesia dan Amerika Serikat. Kedua penghargaan itu disampaikan dalam jamuan makan malam di Ballroom Mandarin Oriental Hotel, New York, Senin pekan lalu.
Yudhoyono juga mendapat penghargaan dari Foreign Policy Association (FPA) atas kepemimpinannya dalam perdamaian dan kerja sama internasional. Penghargaan itu diserahkan Presiden FPA Noel Lateef pada acara Diskusi Panel World Leadership Forum di gedung PricewaterhouseCoopers, New York, Rabu pekan lalu.
Pengukuhan
Bambang Sugiharto, Joko Waluyo, dan Achmad Subagio
Universitas Negeri Jember mengukuhkan mereka bertiga sebagai guru besar pada Selasa pekan lalu, dalam rapat senat yang dipimpin Rektor M. Hasan. Bambang dikukuhkan menjadi guru besar ilmu biokimia tanaman Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Ia menyampaikan pidato ilmiah "Rekayasa Siklus Biologi untuk Kesejahteraan Manusia: Studi pada Tanaman Tebu".
Joko, yang menjadi guru besar di bidang mikrobiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Deteksi, Isolasi dan Karakterisasi Zat Aktif Antibakteri dari Cacing Tanah Pheretima Javanica". Sedangkan Achmad, guru besar kimia dan biokimia hasil pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, memberikan pidato ilmiah "Nasionalisme Pangan untuk Kedaulatan dan Kesejahteraan Indonesia".
Wafat
Khaidir Ramli
Kepala Biro Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi ini meninggal pada Selasa dinihari pekan lalu di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center, Kuningan, Jakarta. Sebelumnya, ia dirawat selama dua pekan karena kanker paru. Almarhum wafat pada usia 54 tahun.
Khaidir meninggalkan seorang istri dan dua anak. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Pernah menjadi jaksa di Kejaksaan Agung, ia bergabung dengan KPK dan bertugas sebagai jaksa penuntut umum pada 2004.
Theodorus Jacob Koekerits
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil, Senin subuh pekan lalu. Nissan Patrol B-15-VY yang ia tumpangi bertabrakan dengan truk di kilometer 29.400 jalan tol Porong arah Surabaya. Theodorus sempat dilarikan ke Rumah Sakit Delta Surya, Sidoarjo, tapi tak bisa diselamatkan. Dia mangkat pada usia 50 tahun, dan dikebumikan di pemakaman Oasis Lestari, Tangerang, Banten.
"Saya siap diperiksa. Enggak ada masalah."
Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo, di Jakarta, Rabu pekan lalu, menyatakan siap diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dengan dugaan korupsi pengadaan simulator ujian surat izin mengemudi.
"Ini seperti telur mata sapi. Ayam yang bertelur, sapi yang dapat nama."
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ahmad Basarah, di Jakarta, Rabu pekan lalu, mengomentari hasil riset bahwa Gerindra lebih diuntungkan oleh kemenangan Joko Widodo dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo