Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SAMPANG
Nasib Pengungsi Syiah Tak Jelas
MASA darurat bagi pengungsi Syiah Sampang, Madura, telah berakhir Sabtu dua pekan lalu. Namun, hingga pekan lalu, tak jelas apakah ratusan pengungsi yang menghuni Gedung Olahraga Sampang itu akan dipulangkan ke rumah mereka di Dusun Nangkernang, Kecamatan Omben, atau direlokasi ke tempat lain.
Pemuka Syiah Sampang, Iklil Almilal, mengatakan Bupati Sampang Noer Tjahja pernah menawarkan tiga opsi: relokasi ke rumah susun Sidoarjo dan ke perumahan di daerah Camplong, Sampang, atau menempati lahan kosong seluas tiga hektare di Sampang. "Kami menolak semua opsi itu," kata Iklil pekan lalu.
Ia menganggap relokasi bukan solusi karena mereka tidak memperoleh jaminan mendapatkan pekerjaan.
Asisten Bidang Kesejahteraan Masyarakat Sekretaris Daerah Jawa Timur Edi Purwinarto mengatakan pemerintah menawarkan hunian sementara kepada pengungsi. Ini opsi terakhir setelah tiga tawaran sebelumnya ditolak. "Lokasi dan model rumah hunian sementara diserahkan sepenuhnya kepada mereka," kata Edi kepada Tempo pekan lalu.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya Andy Irfan mengatakan hunian sementara merupakan ide bagus asalkan lokasinya tak jauh dari perkampungan asal pengungsi. Idealnya, kata dia, hunian sementara itu hanya menampung mereka paling lama setahun. Selanjutnya pemerintah harus menjamin keamanan warga sehingga bisa kembali ke rumah masing-masing.
Fatkhurrohman Taufiq, Musthofa Bisri
SURABAYA
Malaysia Jajaki Investasi di Jawa Timur
Sejumlah pengusaha asal Malaysia menjajaki peluang kerja sama investasi dengan Jawa Timur. Selasa pekan lalu, rombongan Federation of Malaysian Manufacturing diterima Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di kantor gubernuran.
Ketua rombongan Malaysia, Thomas Tan Eng Soon, mengatakan mereka datang untuk melihat langsung peluang investasi dan bisnis di Jawa Timur. Mereka juga memastikan faktor kepastian hukum, perizinan, ketenagakerjaan, dan ketersediaan bahan baku. "Kami juga menjajaki kerja sama di bidang sumber daya alam dan sektor jasa pendistribusian produk," kata Thomas.
Gus Ipul—sapaan akrab Saifullah Yusuf—meyakinkan para pengusaha negeri jiran itu agar secepatnya menanamkan investasi mereka di Jawa Timur. Menurut dia, Jawa Timur merupakan daerah dengan iklim investasi terbaik di Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonominya 7,2 persen, lebih tinggi daripada rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto nasional. "Jawa Timur tidak ada macet, pasokan listrik dan gas tercukupi," katanya.
Jawa Timur, kata Wakil Gubernur, juga minim gejolak perburuhan. Saifullah memastikan perizinan investasi asing akan dipermudah. Menurut dia, ada beberapa keunggulan lain dari Jawa Timur, yakni lahan yang terhubung dengan jalur tol, pelabuhan, dan bandar udara masih melimpah dan murah. Beberapa wilayah yang bisa dimanfaatkan investor antara lain Pasuruan, Malang, Surabaya, Mojokerto, Bangkalan, Tuban, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, dan Jombang.
Fatkhurrohman Taufiq
BOJONEGORO
Suami-Istri Gangsir Uang Rakyat
Petualangan pasangan suami-istri Nurhadi dan Munjiatun berakhir di bui pada Selasa pekan lalu. Kejaksaan Negeri Bojonegoro menahan mereka karena diduga terlibat korupsi dana Program Jaring Aspirasi Masyarakat di Desa Sambong, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
Nurhadi adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bojonegoro dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama, sedangkan sang istri Kepala Desa Sambong. Mereka kini meringkuk di sel Lembaga Pemasyarakatan Bojonegoro.
Kejaksaan membidik mereka sebagai tersangka utama korupsi dana Program Jaring Aspirasi Masyarakat senilai Rp 127 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2012.
Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro Tugas Utoto mengatakan keduanya sengaja membuat laporan pertanggungjawaban fiktif dalam proyek itu berupa pembangunan kantor balai desa, masjid, dan poliklinik di Desa Sambong. Modusnya, Nurhadi sebagai anggota Dewan mengusulkan program, lalu istrinya membuat laporan fiktif penggunaan dana. Nurhadi berulang kali menyangkal keterlibatannya.
Sujatmiko
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo