Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO, 11 Desember 2005
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono rupanya gemar main tebak-tebakan. Setelah membuat pernyataan ”satu-dua menteri akan diganti”, ia kembali melempar teka-teki. SBY menyebut Boediono akan masuk jajaran menteri kabinetnya. Itu bukan karena tim ekonomi saat ini tidak mampu bekerja. Tapi, ”Saya hanya melihat the right man on the right place dan siapa yang lebih baik melakukan koordinasi,” kata Presiden di Polonia, Medan, Jumat pekan lalu.
Pernyataan tersebut mengagetkan banyak pihak, terutama soal tempat dan tak hadirnya Wakil Presiden Jusuf Kalla saat Yudhoyono mengumumkan hal penting itu. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Endin A.J. Soefihara termasuk yang mengaku kaget. ”Kenapa diumumkan di Medan dan tidak bersama Wakil Presiden?” katanya. Kalla, yang biasanya terbuka, kali ini memilih irit bicara. ”Tunggu saja pengumuman dari Presiden,” katanya. Begitu juga soal nama Boediono, ”Saya tidak tahu.”
Pernyataan Kalla itu menyiratkan bahwa kali ini sang Wakil Presiden tidak ”diajak” berdiskusi secara intens tentang perombakan kabinet. Sumber Tempo di Partai Golkar menceritakan, dalam sebuah rapat pada Oktober lalu, Kalla mewanti-wanti agar partainya tidak membahas soal reshuffle. Kalaupun ada pengurus Golkar yang berniat mengusulkan menteri, dia menyarankan berhubungan langsung dengan Presiden.
Menurut sumber itu, Kalla tidak enak berbicara soal reshuffle secara terbuka. Apalagi ada persepsi Wakil Presiden lebih aktif mengurusi kabinet dibanding Presiden. Kecuali Presiden memang secara khusus meminta pertimbangannya dalam soal ini. ”Jangan ada kesan JK yang ngebet. Padahal reshuffle kan hak prerogatif presiden,” kata politisi senior Partai Golkar itu. Bongkar-pasang kabinet memang selalu mengundang teka-teki, termasuk anggota kabinet baru Senin pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo