MENS sana in corpore sano. Sehat di mana-mana sehat pula di TEMPO. Ini harapan kami: agar di antara kesibukan sehari-hari, para awak TEMPO tetap memperhatikan kesehatan. Maklum, pekerjaan pers menuntut pula ketahanan fisik. Jam kerja wartawan sering tak kenal waktu. Soalnya, suatu peristiwa tak bisa diatur agar terjadi sesuai dengan jam kerja normal. Maka, bergadang sudah menjadi kebiasaan rutin. Karena itulah olahraga menjadi suatu bagian penting dari kehidupan di TEMPO. Sudah lama perusahaan menyediakan berbagai fasilitas olahraga. Dulu TEMPO malah mempunyai klub sepak bola yang sering bertanding dengan klub perusahaan lain. Pemainnya beragam, mulai dari Pemimpin Redaksi Goenawan Mohamad, Kepala Biro Jakarta Ahmed K.S., Jabrik Toriq Hadad, sampai para karyawan perpustakaan dan percetakan. Soal prestasi memang tak penting. Yang jelas, kesebelasan ini sering menyenangkan lawan, mirip prestasi PSSI kita: kalah terus- menerus. Usia menanjak tua, sepak bola mulai ditinggalkan yang tua-tua. Tenis menjadi pilihan baru. Banyak yang ikut di sana. Nah, untuk cabang ini, prestasinya memang agak lumayan, minimal di kalangan pers. Biasanya para petenis TEMPO seperti Redaktur Eksekutif Yusril Djalinus dan teman-temannya itu selalu berusaha unjuk gigi. Kalau menang, mereka terkekeh-kekeh, tapi ketika kalah, sigap pula mencari dalih. Biasanya, tenggat (deadline) yang paling banyak menjadi kambing hitam. Yang jelas, tahun lalu Rudy Novrianto menjadi runner up tenis wartawan menyambut Hari Pers Nasional. Masih di tenis, setiap tahun, dalam rangka memperingati hari ulang tahun TEMPO, selalu diselenggarakan pertandingan tenis selebriti. Sesuai dengan namanya, yang diundang main adalah para selebriti. Ada menteri, ada pengusaha, wartawan, dan tokoh lain. Mensesneg Moerdiono, Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja, Menpera Akbar Tandjung, dan Ketua Pelti Cosmas Batubara, termasuk pelanggan tetap kompetisi ini. Demam kebugaran juga sempat melanda TEMPO. Banyak karyawan yang sangat rajin berlatih kebugaran di Persada Country Club dan Manggala Wanabakti, dua pusat kebugaran yang dikontrak TEMPO. Terakhir ini, masih dalam rangka memberolahragakan karyawan, lahir pula klub olahraga baru di TEMPO. Apa lagi kalau bukan klub sepeda. Di mana-mana kini kan sedang demam sepeda. Sebenarnya, sejak dulu ada saja orang TEMPO yang gila sepeda. Direktur Lukman Setiawan dan Wakil Redaktur Eksekutif Herry Komar, serta beberapa yang lain, sudah lama rajin menggenjot sepeda. ''Karena itu, sudah waktunya kan kalau Grup TEMPO juga membuat klub sepeda,'' kata H. Mahtum, Wakil Direktur PT Grafiti Pers, yang mengoordinasi olahraga itu. Nama klub dipilih lumayan santai: Klub Kereta Angin TEMPO. Maka, sejak pekan lalu, tiap Minggu pagi, lapangan parkir gedung TEMPO di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, menjadi ramai. Sekitar 50 karyawan dan keluarganya memulai kegiatan bersepeda dari sana, lalu berkeliling ke penjuru Ibu Kota. ''Sekali-sekali kami akan off-road ke desa-desa di sekitar Jakarta, untuk kembali mencintai alam,'' kata Bandawa, salah satu penggemar berat olahraga murah ini. Kami sebut murah karena kebanyakan sepeda yang dipakai tergolong murah: di bawah Rp 1 juta. ''Yang penting sehat kok, bukan harga sepedanya,'' kata Rully Kesuma, wartawan foto TEMPO yang sibuk mengatur jadwal latihan klub. Nah, pembaca. Mudah-mudahan upaya menyehatkan diri ini berdampak pula pada hasil yang kami sajikan kepada Anda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini