Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Feuerbach memang filosof jerman

19 Oktober 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya mengucapkan terima kasih atas ungkapan Kemala Atmojo tentang Ludwig Feuerbach, yang disebut dalam buku saya Perkembangan Pemikiran Ekonomi (TEMPO, 5 Oktober 1991, Kontak Pembaca). Catatan dan kritik Kemala Atmojo itu adalah tepat sekali. Saya terima dengan ikhlas. Ludwig Andreas Feuerbach (1804-1872) memang pemikir falsafah Jerman, yang lahir di Landshut, Bayern. Jadi, bukan dari Prancis seperti yang disebut dalam buku saya. Latar belakang permasalahan adalah sebagai berikut. Pada usia mudanya, Feuerbach adalah murid Hegel sekaligus penganut ajarannya, sama halnya dengan Karl Marx. Kemudian, baik Feuerbach maupun Marx menolak dan menentang pandangan Hegel, sebagai pemikir falsafah idealisme dan spekulatif dan tidak empiris faktual. Feuerbach beralih dari Hegelianisme ke arah semacam naturalisme, yang menyatakan bahwa segala penjelasan mengenai alam semesta dan manusia harus dalam batas kodrat alam. Dan tidak boleh mengandung unsur-unsur "supernatural". Dalam hal ini, naturalisme Feuerbach lazim dianggap naturalisme antroposentris, yang semakin ditandai oleh ciri materialisme anti-religus. Aliran materialisme anti-religus inilah yang sangat menonjol dan dominan di antara para filosof Prancis pada abad ke-18 (di antaranya La Mettrie, d'Holbach, dan Michelet, seorang ahli sejarah tentang Revolusi Prancis). Tampak sekali pengaruh pikiran para filosof Prancis di atas terhadap pandangan Feuerbach dan Marx dalam abad berikutnya, yakni pada pertengahan abad ke-19. Demikianlah hubungan ajaran Marx dan haluan pandangan Feuerbach di abad ke-19 dengan materialisme anti-religius para pemikir Prancis pada abad sebelumnya. Kekhilafan yang tertera dalam buku saya, kiranya, ada sangkut pautnya dengan hasrat untuk mengulas serangkaian pemikiran para pakar pada zaman silam secara singkat, padat, dan hanya dalam inti patinya. Ini hanya sekadar penjelasan dari saya. Bukan dimaksudkan untuk mengurangi makna dan kebenaran kritik yang dikemukakan oleh Kemala Atmojo. SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus