Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo.co
Apakah Konferensi Asia-Afrika bermanfaat untuk Indonesia?
|
||
Ya | ||
44,5% | 1.877 | |
Tidak | ||
53% | 2.237 | |
Tidak Tahu | ||
2,5% | 105 | |
Total | (100%) | 4.219 |
KONFERENSI Asia-Afrika yang dihadiri para kepala negara dua pekan lalu dianggap seremonial belaka. Dalam jajak pendapat di Tempo.co, lebih dari separuh responden menyatakan perhelatan yang memakan biaya hingga Rp 200 miliar itu tak bermanfaat buat Indonesia. Lalu apa saja buah kerja dari konferensi yang berlangsung di Jakarta dan Bandung itu? Seru-seruan saja. Presiden Joko Widodo menyerukan sesuatu yang sudah berulang kali disampaikan presiden-presiden sebelumnya. Misalnya soal Palestina. Dalam pidato pembukaan, Jokowi kembali mendukung kemerdekaan Palestina dari invasi Israel—sesuatu yang sudah didengungkan karena konstitusi Indonesia menolak segala bentuk penjajahan. Desakan Jokowi agar ada reformasi di tubuh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun hanya bergemuruh dalam pidato. Hasil konkret hanya soal disepakatinya Pusat Asia-Afrika di Indonesia dan penetapan 24 April sebagai Hari Asia-Afrika. Sisanya basa-basi diplomatik, seperti pembentukan forum Asian-African Parliamentary Group, yang merupakan ruang dialog bagi anggota parlemen negara-negara Asia dan Afrika. Manfaat dalam bidang ekonomi juga tak langsung terasa meski ada banyak pertemuan bilateral antarnegara. Utusan-utusan dari Afrika memang meninjau pusat-pusat baru ekonomi di Indonesia, seperti Karawang dan Jababeka. Apakah kunjungan itu ditindaklanjuti dengan investasi masih harus ditunggu. Soalnya, alih-alih berinvestasi, negara-negara Afrika malah sedang gencar berpromosi agar lebih banyak pemodal yang menanamkan uang di negaranya. Selama ini, investasi dari Afrika di Indonesia sangat kecil. Uang masuk dari sana kebanyakan dari negara surga pajak berupa "uang panas" yang menguap lagi begitu situasi politik sedikit meriang. Rakyat Indonesia masih menunggu apa manfaat nyata konferensi separuh dunia itu.
Indikator Pekan Ini Apakah hukuman mati bisa mencegah kejahatan? www.tempo.co. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo