Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Kontroversi Menteri Susi

10 November 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apakah Anda percaya karakter Menteri Susi mempengaruhi kinerja Kementerian Kelautan?
(29 Oktober-6 November 2014)
Ya
72% 651
Tidak
25,3% 229
Tidak Tahu
2,7% 24
Total (100%) 904

Susi Pudjiastuti mendadak jadi perbincangan di mana-mana, termasuk di dunia maya. Ketenaran itu muncul setelah perempuan kelahiran 15 Januari 1965 ini diumumkan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Joko Widodo. Beberapa akun memuji penampilan dan kemampuan Susi. Tapi tidak sedikit yang mempertanyakan kemampuan intelektual dan kepribadian perempuan yang tidak lulus sekolah menengah atas ini. Apa pun tentang Menteri Susi menjadi pembicaraan, dari cara berdandan, percakapan yang selalu diselingi bahasa Inggris, hingga cerita tentang perjalanan hidupnya.

Akun milik Eddy Santry, misalnya. "Bu Susi memang bukan sarjana. Tapi dia mampu ciptakan lapangan kerja agar para pekerjanya bisa menjadikan anak-anaknya sarjana," kata Eddy lewat akunnya, @EDDYSANTRI. Akun lain, @zaitunnnisa, menyarankan Susi agar mengambil paket C kelas perdana supaya ia dapat menerapkan ilmu tersebut dalam pekerjaannya. Lain lagi akun @ang_chun. Dia justru menuntut orang yang duduk di kabinet memiliki gelar sarjana. "Setidaknya, jika ingin duduk di kementerian, pendidikan dan intelektual harus diperlukan, dan itu tidak ada dalam Ibu Susi P.," cuit @ang_chun.

Presiden Joko Widodo angkat bicara. Lewat akun resmi di Facebook, Jokowi menyatakan kepada Susi bahwa ia membutuhkan "orang gila" untuk membuat terobosan. Menurut dia, Susi berhasil membuka kesadaran publik tentang potensi laut Indonesia yang dicuri pihak asing. Susi juga menetapkan sejumlah target Kementerian Kelautan dan Perikanan agar dapat memaksimalkan sumbangan devisa kepada negara. "Saya yakin Ibu Susi punya karakter melayani," ucap Jokowi.

Mantan suami kedua Menteri Susi, Daniel Kaiser, yakin Susi bisa menjalankan tugas sebagai menteri meski hanya tamatan sekolah menengah pertama. "Saya percaya Susi mampu bekerja sangat baik," kata Kaiser, warga negara Swiss.

Menteri Susi mengaku tahu komentar-komentar miring tentang dirinya yang dimuat di media massa. Komentar itu antara lain tentang kebiasaan buruknya yang tidak bisa lepas dari rokok dan pendidikannya yang tidak lulus SMA. "Saya sedikit marah, ini tidak fair," ujar Susi, 28 Oktober lalu.

Mengenai pekerjaan yang baru diembannya, Menteri Susi mengatakan sudah menyusun program seratus hari. Salah satu program kerjanya adalah memberantas pencurian ikan di seluruh wilayah Indonesia. "Saya akan memulai dengan pendataan online. Kapal yang masuk ke Indonesia dapat terpantau, sama seperti data pesawat terbang," katanya.

Sebanyak 72 persen dari 904 peserta polling pun mengaku yakin karakter Menteri Susi mempengaruhi kinerja Kementerian Kelautan.

Ikuti Polling Indikator di www.yahoo.co.id

Indikator

Apakah penindakan hukum atas akun Twitter Trio Macan dapat menyeret akun-akun lain yang melakukan tindak kejahatan melalui Internet? www.tempo.co.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum