INI cerita tentang "dapur" TEMPO lagi - mudah-mudahan tidak membosankan. Bagi Anda, terutama yang pernah menonton film serial televisi Lou Grant atau film All the President's Men, tentu akan menyangka ruang kerja redaksi TEMPO tak berbeda Jauh dengan apa yang disuguhkan kedua film yang bercerita tentang wartawan itu. Ada mesin ketik, di meja menumpuk kliping koran atau bahan tulisan lainnya, ada telepon, ada petugas dokumentasi yang selalu sIap membantu, ada ruang dan meja tersendiri buat pemimpin redaksi dan redaktur pelaksana, dan para wartawannya berseliweran. Gambaran itu tidak akan seluruhnya Anda temui di TEMPO. Pemimpin Redaksi, misalnya, tak punya ruang tersendiri, dan tak ada pesawat telepon di setiap meja. Suasana lainnya hampir tak berbeda dengan apa yang Anda saksikan dalam film-film itu. SeJak akhir juli lalu kami melakukan perubahan pada ruang kerja redaksi. Karena sifat pekerjaan wartawan TEMPO memerlukan konsentrasi yang tinggi dan sekaligus tak terisolasi dari tetangga, maka kami mengubah desain meja kerja wartawan. Meja baru itu, merupakan sebuah unit yang hampir tertutup, dan, menurut angket yang kami edarkan, ini merupakan pilihan semua wartawan. Bagaimana agar "peti-peti" baru itu tak membuat kerja sama tim di TEMPO terganggu ? Kami mengelompokkan wartawan-wartawan itu berdasarkan kompartemen yang dibawahkan seorang redaktur pelaksana. Dengan demikian komunikasi, terutama dalam mendiskusikan perkembangan baru dari sebuah usul, tetap terjaga. Untuk diskusi yang lebih luas, kami menyediakan ruang rapat tersendiri. Dan, ini penting, meja baru pun masih memungkinkan adat istiadat di TEMPO berjalan lancar: tukar-menukar, atau hanya mencomot makanan kecil dari meja tetangga - terutama meja rekanita. Untuk sementara bekas-bekas peti itu memberikan rasa privacy, tanpa penghuninya harus terisolasi dari lingkungan. Maka di dalam peti ada yang melakukan sembahyang asar, misalnya. Atau, di hari deadline ketika kami harus bergadang, para wartawan bisa tidur dengan aman tanpa mengganggu pandangan tetangga. Pada hari-hari deadline pula, terutama Senin malam, ruang kerja kami yang mirip bedeng itu pada jam-jam tertentu seakan terputus dari dunia sekitarnya. Karena yang kelihatan di tengah meja kerja baru itu hanya kepala-kepala menyembul, dan dengan irama mesin ketik yang tak berubah dari dulu. Sekali-sekali, dari balik peti tertentu, mengepul asap rokok. Perubahan desain ruang kerja redaksi ini sebetulnya sudah lama kami rencanakan - sekitar setahun yang lalu. Sedangkan pelaksananya, berdasarkan masukan ide dari tim redaksi, adalah para desainer dari Grup Penta. Itulah para pembaca, mudah-mudahan dengan suasana ruang kerja yang baru ini TEMPO tetap menyuguhkan yang terbaik buat Anda: yang enak dibaca dan perlu. Dan dengan meja baru pula semoga para wartawan berkurang - karena tak mungkin sama sekali terhindar - terkena stress.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini