Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Peluru Nyasar Dan Demonstrasi...

Sejumlah ekses operasi zebra terjadi dimana-mana di kudus terjadi demonstrasi para siswa, mereka tidak sekolah akibat langkanya angkutan umum. Di Yogja ada korban peluru nyasar.(nas)

31 Agustus 1985 | 00.00 WIB

Peluru Nyasar Dan Demonstrasi...
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
"BUBARKAN Operasi Zebra," tulis sebuah poster. Poster itu, bersama poster lainnya yang senada dan bendera merah putih, diarak sekitar seratus pelajar menuju ke Kota Kudus, sambil menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung dan Maju tak Gentar, pagi awal Agustus lalu. Para pelajar itu bergerak dari Kecamatan Jekulo, Kudus. Empat kilometer menjelang masuk kota, petugas menghentikan mereka. "Saya sadari, itu spontanitas mereka karena jengkel," ucap Letkol Suharto, kepala Polres Kudus, menepis anggapan bahwa mereka didalangi. Mereka jengkel, tentu, karena jumlah angkutan umum yang biasanya mengangkut pelajar setiap hari semakin sedikit. Karenanya, mereka sering terlambat sampai di sekolah, dan malah pernah tak boleh mengikuti pelajaran. Sepi angkutan umum memang sudah mewarnai hari-hari pertama pelaksanaan Operasi Zebra, di mana-mana. Para penumpang, terutama pelajar, tampak menggerombol berjam-jam, menunggui kendaraan lewat. Di Jakarta, warna biru bis PPD yang berkelebat di jalan-jalan raya tak sebanyak biasanya (TEMPO, 3 Agustus). Di daerah, suasana angker operasi lebih terasa. Banyaknya kendaraan tanpa surat atau tak lengkap peralatannya yang tak berani keluar ke jalanan sangat mengurangi arus lalu lintas. "Pendapatan kami turun," kata Subandi, tukang parkir di Semarang. Bahkan penjualan bensin premium dan solar di kota itu juga mengalami penurunan 10%--20%. Operasi Zebra, yang dimulai 25 Juli dan akan berlangsung dua bulan itu, memang menimbulkan ekses di berbagai tempat. Di Jawa Timur, ketatnya operasi menyebabkan pemogokan dan demonstrasi sopir di berbagai kota. Banyak polisi harus menggantikan pekerjaan mereka. Pada ruas jalan Jombang-Lamongan, enam bis cadangan beroperasi menggantikan Colt umum yang menghilang. Akibat susahnya kendaraan umum, pemakai sepeda meningkat di kalangan pelajar Blitar. "Anak saya juga minta dibelikan sepeda," kata Mayor Taslim, pimpinan operasi setempat. Di ruas Blitar-Wlingi kenaikan tarif penumpang tak terelakkan, dari biasanya Rp 200 melonjak menjadi Rp 500 setiap orang. Harga sayur di pasar juga terkena pengaruh operasi. Misalnya di pasar-pasar Kudus, atau pasar Keputran Utara, Surabaya. Menurut S. Gunadi, ketua Himpunan Pedagang Pasar Keputran, sebenarnya sewa truk untuk mengangkut sayur tetap Rp 40 ribu. Tapi, karena ketatnya Zebra, jumlah yang dapat diangkut setiap truk menjadi berkurang. Untuk kerugian itu, mereka sepakat membebankan pada konsumen 25% dari harga semula. Di Jawa Tengah dan Yogya letusan peluru mengingarbingarkan pelaksanaan operasi Zebra. Samiyem, yang tengah hamil dan sedang memangku anaknya, tiba-tiba berteriak mengaduh. Lehernya luka, darah mengucur. Siang itu, ia bermaksud ke puskesmas - membawa anaknya yang sakit diare - dengan menumpang truk. Nahas, seorang polisi menembakkan pistol ke arah kendaraan yang tak mau berhenti ketika disetopnya, dan peluru melukai Samiyem. Tapi lagi-lagi peluru pistol - entah apa fungsinya dalam mengatur lalu lintas - membawa korban. Seorang oknum yang mabuk dan berboncengan tiga dalam satu motor, di Solo, tertembak punggungnya oleh petugas. Nyaris terjadi keributan yang lebih besar. Sementara itu, betis Aritasada Sembiring koyak oleh timah panas yang dilepaskan polisi Yogya, sewaktu Sembiring memacu motor, menghindari operasi. Kadang Zebra membuat polisi pusing sendiri sehingga terpaksa mengadakan kompromi sampai batas tertentu. Keleluasaan mengangkut pelajar pada jam berangkat dan pulang sekolah diberikan di berbagai kota. Di Banjarnegara, polisi sempat mengizinkan sopir angkutan umum beroperasi tanpa SIM Umum. Kemudahan serupa juga terjadi di Medan. Tujuh bis jurusan Kutalimbaru, 14 kilometer dari Medan, yang terjaring karena tak memiliki surat, terpaksa diizinkan tetap beroperasi. Sebab, bila bis ditahan, sebagaimana seharusnya menurut ketentuan yang berlaku, para pelajar dan pegawai tak ada yang mengangkut. Masyarakat resah. Setelah mengadakan musyawarah di kecamatan, mereka menyampaikan permintaan pada Polrestabes agar bis itu boleh beroperasi lagi. Polisi setuju. "Tapi mereka tetap ditilang," tutur seorang petugas, "dan tetap harus melengkapi surat-surat kendaraan." Antrean loket surat-surat di kantor polisi kini juga semakin panjang. Hari-hari biasa hanya ada 70 atau 80 pemohon SIM di Medan, sekarang melonjak menjadi 120 orang. Di Kudus jumlah mereka berlipat tiga dari biasanya, dan mencapai angka 500 orang. Pengurusan SIM secara kolektif juga meningkat. KNPI cabang Jati, sebuah kecamatan di daerah Kudus, misalnya, mengajukan 400 nama anggotanya, yang masing-masing dipungut Rp 10 ribu. Zebra memang terasa hasilnya sekalipun kini tampak mengendur. "Kematian berkurang empat puluh persen," ujar Letkol Sonny Harsono, kepala Ditlantas Polda Jakarta, menuturkan korban lalu lintas di Ibu Kota. Sedangkan angka kecelakaan berkurang 25%. Di Jawa Tengah, yang rata-rata sepuluh kasus kecelakaan per hari, kini tinggal enam setengah kasus. Jumlah polisi yang ditindak melalui Operasi Bersih, pendukung Operasi Zebra, juga membesar. Setidaknya, sudah lebih dari 250 orang ditindak. Di Jakarta, 158 polisi telah ditindak. "Sembilan di antaranya turun pangkat," kata Mayor Jenderal Soedarmadji, kepala Polda Metro Jaya. Menurut dia, khusus di Jakarta, Operasi Zebra akan diperpanjang hingga Maret tahun depan. Zaim Uchrowi Laporan biro-biro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus