Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Poll pajak

Yayasan bina pembangunan & majalah tempo menyelenggarakan diskusi tentang strategi perpajakan dalam pelita v. suatu pembahasan dan tindak lanjut hasil angket poll majalah tempo. sekilas tentang suhardjo hs.

17 Oktober 1987 | 00.00 WIB

Poll pajak
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
"INI adalah poll pertama tentang pajak selama Orde Baru," kata Dirjen Pajak Salamun A.T. pada pembukaan diskusi sehari tentang pajak yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Pembangunan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Jumat pekan lalu. "Poll ini sungguh merupakan langkah yang baik, karena dapat dipakai sebagai data dalam menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat." Apa hubungan diskusi ini dengan TEMPO? Poll (pengumpulan pendapat) yang disebut-sebut Salamun adalah poll tentang pajak yang kami sajikan pada penerbitan 22 Agustus lalu -- yang dipresentasikan kembali oleh Suhardjo Hs. dan Praginanto (keduanya wartawan ekonomi TEMPO) dalam diskusi di Hotel Sahid Jaya. Diskusi yang membicarakan strategi perpajakan dalam Pelita V ini dihadiri oleh sejumlah ahli dan pengamat pajak, seperti Prof. Tobias Soebekti (Universitas Indonesia), Prof. Rochmat Soemitro (Universitas Padjadjaran), Pande Radja Silalahi (Centre for Strategic and International Studies), Irsan Tanjung (UI), Guritno Mangkusubroto (Universitas Gadjah Mada), dan Bomer Pasaribu (anggota DPR/MPR). Hasil poll TEMPO itu, seperti kata Salamun, merupakan masukan berharga bagi Direktorat Jenderal Pajak, karena untuk pertama kali rakyat bicara blak-blakan tentang pajak. Mengapa rakyat mau bicara blak-blakan dalam mengkritik ataupun memuji kebijaksanaan pemerintah? Mungkin karena poll ini diadakan oleh lembaga swasta. "Memang lebih baik begitu daripada dilakukan langsung oleh Ditjen Pajak," ujar Salamun. Siapakah orang di balik pengolahan hasil poll tentang pajak itu? Dialah: Suhardjo, 28 tahun, lulusan Departemen Statistika dan Komputasi Institut Pertanian Bogor (IPB). Anak pengusaha batik (yang bangkrut) asal Solo ini bergabung dengan TEMPO pada pertengahan 1984 -- menurut pengakuannya, satu-satunya panggilan kerja yang diterimanya dari sejumlah lamaran yang dikirimkannya ke berbagai, baik instansi swasta maupun pemerintah. "Rupanya, tak ada instansi lain yang tertarik dengan pengetahuan yang saya peroleh di IPB," kata Suhardjo. Selama di TEMPO, Suhardjo sudah dua kali mengolah data mentah hasil poll yang kami adakan: poll pajak dan poll TVRI. Kedua data poll pendapat itu diolahnya lewat Personal Computer (PC) dengan program bikinannya sendiri. Pengetahuan yang diperoleh Suhardjo selama di bangku kuliah itu tak cuma bermanfaat untuk pengolahan hasil poll, tapi juga dalam penghitungan angka-angka untuk pembuatan grafik, terutama di rubrik Ekonomi & Bisnis. Ia memang salah seorang anggota redaksi yang memperkuat tim rubrik Ekonomi & Bisnis TEMPO. "Saya senang bekerja di TEMPO, karena dunia saya tidak terbatas pada pengolahan angka-angka di layar PC seperti di bangku kuliah dulu," katanya. Dan, Suhardjo tak menyangka hasil olahannya (bersama Tim Poll TEMPO) bakal jadi perbincangan orang banyak, dan jadi masukan bagi pemerintah dalam menyusun kebijaksanaan perpajakan dalam Pelita V. Diskusi tentang perpajakan ini diselenggarakan oleh Yayasan Bina Pembangunan, yang diketuai oleh B. Wiwoho, dan majalah TEMPO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus