Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rasulullah SAW berikan pesan penting bagi umat Islam dalam khutbah gerhana. Ketika gerhana berlangsung, Rasulullah SAW melakukan salat sunnah gerhana sebanyak dua rakaat. Setelah itu Rasulullah SAW berkhotbah di hadapan para sahabatnya. Rasulullah SAW mengingatkan para sahabatnya untuk salat sunnah, berdoa, serta sedekah karena mengagungkan Allah SWT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bagian dari kekuasaan Allah. Gerhana bulan atau matahari terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat gerhana, takbirlah, berdoalah kepada Allah, kerjakan shalat dan bersedekalah wahai umat Muhammad,” (HR Muslim).
Hal serupa juga disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya:
“Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat gerhana, maka salat dan berdoalah kepada Allah,” (HR Bukhari dan Muslim).
Syekh Taqiyuddin Al-Hishni mengutip pesan Rasulullah SAW untuk umat Islam dalam khotbah gerhana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam khotbah tersebut, Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk menjauhi zina.
Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, banyak para sahabat yang meriwayatkan pesan penting Rasulullah SAW dalam khotbah gerhana. Orang yang melakukan salat sunnah gerhana berjamaah, dianjurkan untuk berkhotbah gerhana usai salat dan menyampaikan pesan-pesan Rasulullah SAW, yakni beramal saleh, tak lalai, dan terpedaya.
“Khotbah gerhana ini diriwayatkan oleh sejumlah orang sahabat dalam Sahih Muslim. Khatib seyogianya menganjurkan jamaah salat gerhana untuk memerdekakan budak dan bersedekah, serta mengingatkan mereka agar tidak lalai dan terpedaya. Dalam shahih Bukhari diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan sahabatnya untuk memerdekakan budak dalam khutbah salat gerhana bulan,” (Taqiyyiddin Al-Hishni, Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Fikr: 1994 M/1414 H], juz I, halaman 128).
ANISA FEBIOLA