Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

'Gua' Pelantang Suara Ponsel

10 Februari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KINI ada cara baru menikmati musik dari telepon seluler tanpa mesti menggunakan headphone ataupun pengeras suara (loudspeaker) aktif. Letakkan saja ponsel di Cueva, maka lagu akan terdengar nyaring layaknya tersambung ke perangkat loudspeaker aktif. Bedanya, pelantang bunyi karya sekelompok mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen beserta mahasiswa dan dosen Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung ini bekerja tanpa listrik.

Cueva berbentuk seperti buah semangka lonjong yang dibelah empat. Panjang, lebar, dan tingginya adalah 222, 90, dan 80 milimeter. Di bagian atasnya yang melengkung terdapat tempat dudukan ponsel. Di bagian depan ada dua lingkaran cekung setengah bola. Seluruh bagian dari perangkat itu terbuat dari kayu sonokeling dan sungkai. "Sebab, kayu bagus untuk menggaungkan suara," kata ketua tim Abdullah Fikri.

Sonokeling dan sungkai dipilih karena memiliki kemampuan membuat warna suara (timbre) terdengar lebih enak. Maka, ketika sebuah lagu diputar, secara bersamaan suara tiap instrumennya, seperti gitar, drum, dan vokal, tetap terdengar jelas.

Sesuai dengan namanya, Cueva, yang berarti gua dalam bahasa Spanyol, prinsip kerja alat ini meniru kemampuan gua memantulkan suara untuk melipatgandakan bunyi. Agar gema dari suara sumber tetap jelas dan tidak lari ke mana-mana, menurut anggota tim Luhur Setyo, suara yang keluar dari loudspeaker ponsel diarahkan masuk ke saluran atau semacam kanal sempit di dalam alat. Lorong suara itu bergaris tengah lima milimeter tepat berada di dudukan ponsel. Prinsip kerjanya sederhana: suara dari loudspeaker di bawah ponsel masuk ke kanal, lalu keluar lewat lingkaran cekung yang berada di bagian depan Cueva.

Menurut Wulan Nurhidayah, anggota tim, Cueva merupakan karya tugas kuliah Integrative Business Experience di semester V. Beranggotakan sembilan mahasiswa, tim tertarik membuat produk yang memadukan seni dan teknologi. Setelah melihat kebiasaan banyak orang mendengarkan musik dari ponsel dengan headphone atau earphone, "Menurut penelitian, itu merusak pendengaran orang dalam jangka panjang," katanya.

Karena itu, mereka memutuskan membuat penggantinya. Ide itu dipadu dengan konsep tanpa colok setrum agar lebih hemat energi. Cueva direkomendasikan untuk pemakaian di dalam kamar atau ruang tamu. Namun saat ini Cueva baru dirancang untuk ponsel jenis iPhone seri 4 dan 5 serta iPod Touch 5 Generation. Alasannya, iPhone dan iPod jenis itu memiliki loudspeaker di bagian bawah ponsel.

Saat Tempo menjajalnya pada 27 Januari lalu di ITB, suara lagu dari ponsel yang dimasukkan ke Cueva menjadi lebih lantang tiga kali lipat dibanding saat dipegang. Menurut dosen bidang akustik Teknik Fisika ITB, Joko Sarwono, yang ikut terlibat dalam pembuatan, perangkat itu mampu melantangkan suara hingga berkali lipat karena memiliki ruang resonansi di dalamnya. "Resonansi itu menambah jumlah sumber suara, jadi seolah-olah ada dua sumber suara," ujarnya. Kualitas resonansi ditentukan ukuran ruangan, kedalaman, juga tingkat basah-keringnya kayu. Semakin kering, kata Joko, resonansinya lebih bagus, seperti pada gitar akustik.

Tidak cukup di situ, tim juga mendesain Cueva untuk bisa menjadi perangkat pengisi baterai. Di bagian dudukan ponsel diberi lubang untuk memasukkan kabel charger ke ponsel. Maka, sambil mendengarkan musik, pengguna bisa mengisi baterai ponselnya.

Kini, sambil kuliah, Abdullah Fikri dan teman-temannya merintis perusahaan baru bernama Earth.Co, yang baru diluncurkan sepekan lalu. Bermodalkan hasil patungan dan pinjaman ke bank sebesar Rp 25 juta, produk Cueva mereka jual seharga Rp 780 ribu per unit. Pemasukan dari setiap unit yang terjual mereka alokasikan untuk sebatang pohon sonokeling dan sungkai. Mereka juga masih terus meningkatkan kualitas dan kelantangan bunyi yang dihasilkan.

Agung Sedayu, Anwar Siswadi (Bandung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus