Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 43.121 mahasiswa telah mendaftar program Kampus Mengajar angkatan 5 yang akan dimulai pada awal 2023. Angka pendaftar tersebut merupakan rekor tertinggi yang dicapai selama pelaksanaan program Kampus Mengajar sejak diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga Kampus Mengajar angkatan 4 terdapat lebih dari 70 ribu mahasiswa yang sudah ikut mendaftar. Mereka berkontribusi bagi peningkatan literasi dan numerasi siswa di lebih dari 15 ribu sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian menilai animo yang tinggi untuk angkatan 5 tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan angkatan-angkatan sebelumnya. Keberhasilan diukur melalui hasil survei dampak yang dirasakan oleh mahasiswa selama bertugas di Kampus Mengajar, salah satunya pada pelaksanaan angkatan yang ketiga.
Sri Gunani Partiwi, Pelaksana Tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengatakan adal lebih dari 12 ribu mahasiswa peserta yang mengisi survei kepuasan tersebut. Hasilnya, menurut Sri, terdapat 84 persen yang menyatakan bahwa keikutsertaan di Kampus Mengajar mampu mengasah kemampuan berpikir analitis, khususnya pada aspek pengambilan keputusan.
Terjadi pula peningkatan pada aspek kepemimpinan, di mana 87 persen peserta disebutnya merasakan adanya peningkatan dalam kapasitas mereka selama mengikuti program Kampus Mengajar. "Pada aspek komunikasi dan kolaborasi juga mengalami peningkatan, di mana 90 persen mahasiswa peserta Kampus Mengajar angkatan 3 merasakan peningkatan kemampuan dalam berkolaborasi, berkomunikasi, dan bekerja sama dalam tim," katanya dikutip dari laman Kementerian.
Selain catatan dan dampak baik yang dirasakan oleh mahasiswa, secara bersamaan dampak pelaksanaan Kampus Mengajar juga dirasakan oleh pihak sekolah sasaran. Indikasinya, peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Ini seperti yang pernah disampaikan Menteri Nadiem.
“Melalui pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kelas, diketahui bahwa pembelajaran selama 3 bulan melalui program Kampus Mengajar angkatan 3 setara dengan pembelajaran selama 3,6 bulan untuk literasi di SD dan 4,2 bulan di SMP," tuturnya.
Sementara itu, dalam aspek peningkatan kemampuan numerasi, 3 bulan penugasan Kampus Mengajar setara dengan 14,8 bulan pembelajaran di SD dan 10,8 bulan pembelajaran di SMP.
Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme yang tinggi dari seluruh mahasiswa Indonesia. Catatan baik, kata dia, akan dijadikan tantangan untuk terus bisa menjadikan dampak positif pelaksanaan program Kampus Mengajar yang lebih masif lagi. "Khususnya pada pelaksanaan program Kampus Mengajar angkatan 5 nanti," kata Asri.
Pelaksanaan program Kampus Mengajar angkatan 5 saat ini sedang memasuki tahapan seleksi administrasi dan berkas dokumen. Sebanyak 18 ribu mahasiswa ditargetkan bisa terjun langsung ke 3.600 SD dan SMP di seluruh Indonesia yang direncanakan akan dimulai pada Januari hingga Juni mendatang.