Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ahli LIPI: Tanah Bergerak di Tangerang Perlu Studi Investigasi

Ahli longsor LIPI Adrin Tohari mengatakan kasus tanah bergerak di Tangerang baru dimulai dan belum diketahui seberapa luas area terdampak.

18 Oktober 2018 | 05.40 WIB

Retakan akibat tanah bergerak di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Foto: Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang
Perbesar
Retakan akibat tanah bergerak di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Foto: Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Dampak tanah bergerak di Kampung Kadu Sirung, Pagedangan, Kabupaten Tangerang bisa ditambal dengan aspal atau semen. Namun upaya darurat itu dinilai belum cukup.

Baca: Ahli LIPI Sarankan Evakuasi dari Tanah Bergerak di Tangerang
Baca: Tanah Bergerak di Tangerang, PVMBG: Tidak Akan Jadi Longsor Besar
Baca: Ternyata Inilah Penyebab Tanah Bergerak di Tangerang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ahli dan peneliti longsor dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung Adrin Tohari mengatakan, pengaspalan jalan yang retak berfungsi mencegah air hujan masuk ke celah retakan. Begitu pun jika retakan di tanah, sehingga mengurasi potensi gerakan tanah lanjutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain memakai aspal untuk di jalan, rekahan di tanah juga bisa ditambal dengan semen. Cara lain menutup rekahan tanah dengan terpal atau plastik asal air hujan tak mengisi celah. "Tapi ada faktor air rembesan tanah yang bisa masuk ke celah rekahan," ujarnya.

Masalahnya, kata Adrin, kasus gerakan tanah di tempat itu baru dimulai. Belum diketahui juga seberapa luas area terdampak.

Upaya yang lebih komprehensif berupa studi investigasi detail dengan pemboran tanah untuk mengetahui bidang gelincir. "Nanti bisa dievaluasi berapa volume tanah yang akan bergerak, daerah mana yang terancam," ujarnya.

Tanah bergerak di RT 04/RW 01, Kampung Kadu Sirung, Desa Kadu Sirung, Pagedangan, Kabupaten Tangerang telah merusak jalan dan rumah penduduk. Selasa siang, 16 Oktober 2018, retakan besar dan panjang terjadi di jalan lingkungan desa itu.

Retakan sepanjang 50 meter itu lebar dan kedalamannya bervariasi dari 0,5 hingga 1 meter. Upaya lain terkait pencegahan bencana lanjutan. "Perlu juga untuk memperkuat lereng," kata Adrin.

Simak artikel lainnya tentang tanah bergerak di Tangerang hanya di kanal Tekno Tempo.co.

 

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus