Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Akibat Semburan Ulang Alik

Semburan roket ulang alik ternyata merusak 10 juta ton lapisan ozon setiap peluncuran. roket jenis delta 8 juta ton ozon. penambalan ozon dapat dilakukan dengan teknologi ramjet. nasa tak ada komentar.

9 Juni 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PESAWAT ulang alik yang jadi kebanggaan Amerika Serikat itu ternyata membahayakan kehidupan manusia. Paling tidak itulah yang dikemukakan dua pakar Soviet, Valery Burdakov dan Vyacheslav Filin, kepada majalah South edisi pekan lalu. Se- bab, setiap kali terbang, pesawat ini diperkirakan merusak 10 juta ton lapisan ozon. Walhasil, hanya diperlukan sekitar 300 penerbangan ulang alik untuk menghancurkan lapisan pe- lindung dari radiasi sinar ultraviolet itu. Semburan roket ulang alik itu mengandung senyawa kimia yang bereaksi dengan ozon menjadi senyawa lain. Yang paling ganas adalah 187 ton gas klorin yang disemburkan pesawat ulang alik setiap kali mengudara. Padahal, setiap molekul klorin mampu merusak 100 ribu molekul ozon. Ada senyawa lain lagi yang disemburkan ulang alik dan merusak ozon walau "kurang ganas". Yakni senyawa nitrogen dan aluminium oksida sebanyak 7 ton dan 177 ton setiap meng- angkasa. Setiap molekul nitrogen dioksida dapat merusak 10 molekul ozon. Selain itu juga 378 ton karbon monoksida, 346 ton uap air, dan 116 ton hidrogen, yang keganasannya terhadap ozon hanya sepersepuluh nitrogen disemburkan pesawat itu. Bukan cuma pesawat ulang alik. Menurut kedua pakar Soviet yang terlibat dalam proyek ruang angkasa negaranya itu, roket jenis Delta buatan AS menghancurkan 8 juta ton ozon setiap peluncuran. Begitu pula roket buatan Soviet. Hanya saja, menurut Valery Burdakov, "jauh lebih beradab." Roket Energiya kebanggaan Soviet, misalnya, cuma menghancurkan 1.500 ton ozon. "Soalnya, kami memperhitungkan faktor kelestarian lingkungan ketika merancang roket kami," kata Vyacheslav Filin kepada majalah South. Yang membedakan adalah jenis bahan bakar yang digunakan roket. Namun, apa pun jenis bahan bakar yang digunakan, tetap saja merusak lapisan ozon. Karena semburan itu dilakukan dekat bahkan di lapisan ozon itu sendiri. Jadi, tidak seperti dampak pemakaian CFS -- senyawa yang dipakai sebagai aerosol di kemasan penyemprot, zat pendingin AC, lemari es, dan pelapis karet busa -- yang selama ini dituduh sebagai terdakwa utama perusak ozon. Perusakan ozon bisa menjadi-jadi lagi karena wahana antariksa semakin bertambah. Inggris membuat pesawat ulang alik Hotol, AS membuat lagi ulang alik Nasp, dan Prancis membuat Hermes. Kedua ahli Soviet tadi memperkirakan pada tahun 2005 semburan roket di udara akan mengandung 100 ribu ton klorin dan senyawa nitrogen. Artinya, merusak 10% lapisan ozon. Bila lapisan ozon terus menipis, seluruh dunia bisa menderita. Sebab, sengatan sinar ultraviolet -- yang selama ini diredam oleh ozon -- akan semakin terik saja. Padahal, sengatan sinar lembayung yang tak tampak ini sudah terbukti menyebabkan penyakit kanker kulit dan -- pada tingkat cukup tinggi -- membunuh kehidupan. Sayangnya, juru bicara badan antariksa AS (NASA) David Garrett tak mau memberi komentar atas pendapat kedua pakar Soviet itu. "NASA tak akan menanggapi pendapat mereka," kata Garrett kepada P. Nasution dari TEMPO. "NASA mempunyai penda- pat sendiri mengenai dampak program angkasa luar AS terhadap lingkungan hidup," tambahnya. Dan berdasarkan dokumen NASA sendiri, dampak itu ternyata sudah mengerikan. Setidaknya Dr. Helen Caldicott, pakar AS yang memenangkan hadiah Perdamaian Gandhi tahun 1990 dan calon penerima hadiah Nobel untuk perdamaian tahun 1985, menyatakan bahwa program pesawat ulang alik AS sejauh ini sudah menghancurkan 10% lapisan ozon. Ironisnya, NASA termasuk lembaga pertama di dunia yang mengampanyekan bahaya lubang ozon. Menurut Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Emil Salim, sebenarnya kesadaran terhadap bahaya penerbangan antariksa terhadap pencemaran stratosfer sudah lama ada. Tapi bukan berarti penerbangan antariksa harus dilarang. "Yang harus dicari adalah engineering solution dengan inovasi teknologi," katanya. Dan inovasi itu sudah ditawarkan oleh kedua pakar Soviet tadi. Dengan menggunakan teknologi ramjet pada pesawat antariksa seperti roket Energiya, penambalan lapisan ozon dapat dilakukan. Semburan panas Ramjet dapat membantu ter- jadinya reaksi kimia di lapisan stratosphere yang menghasilkan ozon. Bambang Harymurti & Leila S. Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus