Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Helsinki - Sejumlah perusahaan Finlandia berhasil mengembangkan breathalyzer Covid-19, alat uji yang mampu menyediakan hasil dalam dua menit dan berbiaya hanya 2 euro (1 euro = Rp 16.132) untuk satu kali tes, demikian menurut salah satu pengembangnya, Forum Virium Helsinki, dalam pernyataan pers yang dirilis pada Senin, 29 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alat uji tersebut menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi virus corona Covid-19 dalam udara yang diembuskan pasien. Pasien akan mengembuskan napas ke dalam alat tersebut, kemudian sensor nano akan mendeteksi dan mengukur senyawa organik berumur pendek itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Breathalyzer itu akan menjadi alat uji Covid-19 termurah dan tercepat di dunia, demikian diklaim oleh perusahaan inovasi Forum Virium Helsinki, yang mengembangkan teknologi tersebut bersama perusahaan perangkat lunak Deep Sensing Technologies.
"Kami terlibat dalam kerja sama inovatif dengan sejumlah perusahaan guna mengatasi krisis virus corona dan kami akan membantu berbagai bisnis memanfaatkan kota ini sebagai platform pengembangan. Kami menggunakan AI dan digitalisasi," papar CEO Forum Virium Helsinki Mika Malin dalam rilis persnya.
Teknologi tersebut dikembangkan sebagai bagian dari proyek Kolaborasi Pembuatan dan Kesejahteraan (Co-created and Wellbeing) yang didanai oleh Dewan Regional Helsinki-Uusimaa Finlandia, otoritas regional gabungan untuk wilayah tersebut.
Menurut Forum Virium Helsinki, tenaga medis profesional di pusat kesehatan Laakso di Helsinki sudah siap memulai uji coba pada musim panas tahun ini guna menyelidiki apakah virus corona baru dapat diidentifikasi secara efektif dari udara yang diembuskan pasien.
Breathalyzer itu akan diuji menggunakan kelompok kontrol di Finlandia dan Kazakhstan, lalu di Belanda dan Amerika Serikat (AS) pada musim panas tahun ini, sebut pernyataan pers itu.
Saat tahap produksi dimulai, kelompok pertama perangkat tersebut dijadwalkan siap dikirim pada Agustus, papar Forum Virium Helsinki. Di masa mendatang, perangkat yang sama juga dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai penyakit lainnya dari udara yang diembuskan pasien, menurut Deep Sensing Technologies.
Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia mengatakan bahwa hingga Senin sore waktu setempat, Finlandia telah mengonfirmasi 7.209 kasus infeksi Covid-19, dengan 18 di antaranya merupakan kasus baru. Total korban jiwa tercatat di angka 328 dan tidak ada kematian yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, sekitar 6.600 orang diperkirakan telah sembuh, mencakup 90 persen dari total kasus yang dilaporkan.
XINHUA | ANTARA