Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Begadang Bikin Umur Pendek

Orang yang sering begadang sebaiknya menghindari bangun pagi.

25 Mei 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto ilustrasi. TEMPO/Gunawan Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda sering begadang? Berhati-hatilah. Sebuah penelitian selama sekitar enam setengah tahun terhadap 433 ribu orang di Inggris menunjukkan bahwa 10 persen dari orang yang suka begadang cenderung lebih cepat meninggal dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya itu, Kristen Knutson dan tim peneliti dari Northwestern University, Chicago, Amerika Serikat, mengatakan orang yang sering begadang juga mudah terserang penyakit diabetes. Gangguan jiwa, sakit jantung, stres, dan cenderung mengkonsumsi obat serta alkohol adalah dampak buruk lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masalah utama yang timbul akibat begadang adalah jam biologis tak lagi sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. "Orang yang sering begadang jangan memaksakan diri untuk bangun pagi. Beberapa orang mungkin memang lebih baik hidup pada malam hari," ucap Knutson.

Penelitian ini diikuti oleh relawan berusia 38-73 tahun. Mereka adalah orang-orang yang terbiasa bangun pagi, bangun sedikit lebih siang, tidur agak malam, dan tak tidur hingga larut malam, bahkan begadang semalam suntuk.

Studi ihwal hubungan kebiasaan begadang dengan tingkat kematian ini dipublikasikan dalam jurnal Chronobiology International, pekan lalu. Penelitian ini memang berlangsung cukup lama lantaran efek begadang tak langsung terjadi dalam satu atau dua tahun.

Para relawan tersebut dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, suku, perokok dan bukan perokok, berat badan, serta status ekonomi. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa peluang mati dini paling rendah ada pada orang yang bisa bangun pagi. Sedangkan mereka yang biasa begadang berisiko lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat.

Studi juga menunjukkan bahwa orang yang sering begadang 90 persen lebih rentan mengalami gangguan jiwa. Sedangkan peluang terkena penyakit diabetes sekitar 30 persen. Adapun risiko terkena penyakit jantung dan masalah pencernaan juga meningkat.

Sayangnya, studi ini tak menyebutkan bagaimana masalah kesehatan akibat begadang itu bisa terjadi. Para peneliti hanya menuliskan bahwa kemungkinan jam biologis yang berubah itu yang membuat kondisi tubuh melemah, terutama ketika mereka mencoba bangun pagi.

"Besar kemungkinan mereka mengalami stres secara psikologis," ucap Knutson. "Mereka makan pada waktu yang salah, kurang olahraga, kurang tidur, mungkin juga memakai obat-obatan dan minum alkohol. Banyak kebiasaan buruk yang sama sekali tak sehat."

Malcolm von Schantz, profesor masalah jam biologis manusia di University of Surrey, Inggris, yang juga ikut dalam penelitian ini, mengatakan masalah orang yang biasa begadang ini harus menjadi perhatian publik dan tak bisa diabaikan.

"Kita mesti membahas masalah ini. Orang yang harus bekerja hingga larut malam tak bisa dibiarkan begitu saja," kata Schantz. "Harus ada penelitian lanjutan soal bagaimana orang yang biasa begadang bisa menyesuaikan jam biologis tubuhnya pada siang hari."

Hasil penelitian ini mungkin terdengar menyeramkan bagi yang biasa begadang. Meski begitu, Knutson meyakinkan bahwa begadang bukan "akhir dari segalanya". Para peneliti menemukan masalah kesehatan itu juga ada hubungan dengan faktor genetika. "Selebihnya pengaruh lingkungan dan usia," ucap Knutson.

Apa yang dilantunkan Rhoma Irama dalam lagunya yang berjudul Begadang ada benarnya juga. "Begadang jangan begadang/Kalau tiada artinya/ Begadang boleh saja/Kalau ada perlunya." NEWSCIENTIST | CHRONOBIOLOGY INTERNATIONAL | FIRMAN ATMAKUSUMA


Aktivitas Melawan Jam Biologis

Circadian rhythms atau irama sirkadian adalah kunci awal yang menjelaskan fenomena siklus bangun dan tidur seseorang. Irama sirkadian ibarat jam dalam tubuh yang bekerja selama 24 jam dan berjalan di bawah alam sadar. Dengan kata lain, irama sirkadian merupakan ritme biologis yang dibentuk secara endogen oleh tubuh kita sendiri. Irama sirkadian tak hanya mengacu pada ritme fisik (tubuh), tapi juga ritme mental dan tingkah laku, yang dalam kondisi normal berubah-ubah secara teratur dan konsisten.

IRAMA SIRKADIAN KENYATAANNYA … Tubuh masih dalam kondisi tidur 06.00 Berolahraga dan siap untuk bekerja Tubuh baru siap untuk bangun 07.00 Berangkat ke kantor Tubuh mulai sadar pada lingkungan 10.00 Rapat di kantor 12.00 Waktu makan siang Tubuh dalam kondisi sadar penuh 14.00 Fokus pada pekerjaan Energi tubuh dalam kondisi puncak 18.30 Makan malam Menonton televisi Tubuh siap untuk istirahat 22.00 Menyelesaikan pekerjaan di rumah, Berselancar di Internet Tubuh dalam kondisi tidur pulas 02.00 Terbangun untuk menjaga bayi

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus