Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Biofoam Bikinan LIPI Berbasis Biomassa

Biofoam sebagai wadah makanan ini dapat terurai hanya dalam dua pekan.

24 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Biofoam Bikinan LIPI Berbasis Biomassa
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sudah banyak orang yang tahu bahwa plastik sangat berbahaya bagi lingkungan. Tapi masih sedikit yang sadar bahwa Styrofoam juga dapat merusak lingkungan. Buktinya, Styrofoam masih saja digunakan sebagai kemasan makanan.

Padahal Styrofoam atau polystyrene juga merupakan plastik berbasis minyak bumi yang terbuat dari stirena monomer. Selain bahan ini sangat tak ramah lingkungan, makanan yang dibungkus menggunakan Styrofoam berpotensi tercemar polystyrene.

Untuk mengatasi masalah tersrbut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan biofoam sebagai wadah atau kemasan makanan yang dianggap lebih ramah lingkungan.

Peneliti kimia polimer Pusat Penelitian Kimia LIPI, Muhammad Ghozali, mengatakan biofoam adalah wadah atau kemasan yang terbuat dari material berbasis biomassa. "Ini merupakan produk alternatif pengganti kemasan berbahan polystyrene atau yang lebih dikenal sebagai Styrofoam," kata Ghozali, akhir pekan lalu.

Menurut Ghozali, banyaknya sampah Styrofoam menimbulkan masalah berkaitan dengan lingkungan. Di sisi lain, Indonesia dikarunia sumber biomassa yang sangat berlimpah namun belum termanfaatkan secara optimal. "Alasan itulah yang mendasari kami mengembangkan biofoam," ujarnya.

Ghozali menjelaskan, biofoam sangat berpotensi digunakan sebagai alternatif wadah atau kemasan makanan, minuman, buah-buahan, ataupun sayuran. Sebab, biofoam terbuat dari biomassa, sehingga terbarukan dan dapat terurai secara alami (biodegradable) serta ramah lingkungan.

Biomassa adalah semua material yang berasal dari makhluk hidup—tumbuhan dan hewan. Istilah biomassa pada umumnya digunakan untuk menyebutkan bahwa material tersebut berasal dari tumbuhan atau tanaman yang terbarukan.

"Dalam biofoam, yang termasuk biomassa antara lain kayu, jerami, singkong, tebu, serat, kelapa sawit, serat tumbuhan, dan limbah yang dihasilkan oleh material tersebut," kata Ghozali.

Karena itu, Ghozali melanjutkan, biofoam dapat terurai secara alami di lingkungan hanya dalam dua pekan. "Biofoam, apabila di dalam tanah atau lingkungan kompos, dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme menjadi air, karbon dioksida, dan metana serta sisa-sisa biomassa,” katanya.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono, mengatakan LIPI memiliki program prioritas riset nasional di bidang kemasan pangan. "Dalam program ini, LIPI memimpin kolaborasi riset di bidang kemasan pangan yang dilakukan pada berbagai institusi," kata dia.

Menurut Agus, ada beberapa peneliti yang melakukan kegiatan riset di bidang kemasan pangan, salah satunya adalah riset biofoam. Pengembangan biofoam merupakan salah satu bentuk penanganan sampah secara preventif, yaitu dengan mencari produk alternatif berbasis biomassa ramah lingkungan.

Karena itu, kata Agus, penggunaan biofoam ini diharapkan mengurangi penggunaan dan sampah Styrofoam, sekaligus memanfaatkan sumber biomassa yang berlimpah. Sebab, Styrofoam sulit terurai secara alami.

"LIPI mendorong agar riset biofoam ini dapat segera dimanfaatkan masyarakat banyak sebagai salah satu substitusi material Styrofoam komersial," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

12

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus